
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Setelah meminta pendapat melalui poling di Twitter, Fahri Hamzah akhirnya membeberkan soal penecatan dirinya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurutnya, sebenarnya ia tidak ingin lagi menyampaikan hal yang tak ingin disampaikan lantaran sebagian publik sudah mengetahuinya.
Fahri Hamzah menceritakan bahwa ia menjadi kader PKS dari bawah dan bertahan di sana hingga lebih dari 20 tahun.
Seperti diketahui, Fahri Hamzah dipecat oleh PKS sejak April 2016.
Berikut ini sederet postingan Fahri Hamzah yang diunggah melalui akun Twitter @fahrihamzah pada Kamis (18/1/2018).
@Fahrihamzah: Saya sering mengulang ulang bahwa saya tidak pernah melanggar norma dan aturan partai, saya juga tak punya masalah moral, saya tak pernah korupsi anggaran publik dan makan uang partai. Saya tidak pernah dihukum sekalipun sebelumnya. ALHAMDULILLAH.
@Fahrihamzah: Sekali lagi, saya ulang ini bukan untuk bangga2 apalagi minta dipuja. Saya hanya menjelaskan fakta yg membuat kita harus terus berkaca tentang kelemahan kita. Kita harus terbuka bahwa kita memang ada masalah. Jangan terus memuji pimpinan seolah tidak mungkin salah.
@Fahrihamzah: Itulah dasar mengapa saya bertanya ketika pertama kali dipanggil oleh Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) tgl 30/12/2015. Atas dasar apa sy dipanggil, apa tuduhannya, siapa pelapornya. Pertanyaan ini tidak mau dijawab tapi langsung disuruh menulis semacam BAP aneh.
@Fahrihamzah: Aneh karena isi pertanyaan yang tendensius dan mempersoalkan apa yang saya sudah jalani sepanjang masa. Naskah itu kemudian tidak ada hubungannya dengan dakwaan yang dibaca pada panggilan berikutnya.
Ini awal dari peradilan sesat dalam jamaah PKS.
@Fahrihamzah: Saya mau menceritakan kembali tentang pemecatan saya dr awal, yg dipengadilan PKS menjelaskan berbagai delik pelanggaran, namun setelah kalah berkali2 di pengadilan kini datang lagi delik baru dgn kemauan "yg penting Fahri harus diganti!".
@Fahrihamzah: Ini membuktikan bhw keterangan dipengadilan itu bohong semua, krn yang ada memang hanya keinginan agar saya segera diganti sementara alasan dan delik disusun kemudian. Sekarang semua itu telanjang penuh rekayasa.
@Fahrihamzah: Inti dari persidangan internal itu dibuat agar saya sebagai kader partai dipaksa melakukan sesuatu yang bukan merupakan hak partai dan juga bukan hak saya. Saya tidak bisa mundur sembarangan dong sebagai pejabat publik kan harus jelas masalah ya apa?.
No comments:
Post a Comment