
Ali Dia
Sebetulnya kami agak kurang paham mengapa bisa-bisanya klub sekelas Southampton bisa tertipu dengan rekrutan pemain yang mengaku-ngaku saudara dari George Weah, salah satu pemain besar pemenang Ballon d'Or di masanya. Namun di sisi lain, kami juga memahami mungkin di tahun 1996 lalu, internet belum segila saat ini. Tentu saja, minim internet, minim juga informasi hasil pencarian di Google, apalagi tayangan video dari youtube, misalnya.
Alkisah, Ali Dia ini adalah seorang mahasiswa yang benar-benar tak ada pengalaman apapun dalam sepakbola. Namun, ia dan salah satu kerabatnya tersebut membuat Graeme Souness pun sampai percaya dengan tipu muslihatnya. Saat itu, Ali hanya menyelesaikan sekali sesi latihan dan ia direncanakan bermain di Reserve League terlebih dahulu. Namun, laga tersebut dibatalkan karena lapangan yang tergenang.
Entah keberuntungan atau bukan, ia akhirnya bermain di tim utama menggantikan Matt Le Tissier yang menepi karena cedera. Legenda Soton tersebut berkomentar bahwa Ali Dia memang tak layak untuk berlaga di hari itu. Ia juga menyebutkan, "performanya sangat lucu dan aneh, ia mengambil tempat saya, tapi ia tak benar-benar dalam posisinya. Ia seperti berkeliaran dan kebingungan sepanjang laga saat itu." Beberapa hari setelah debut aneh tersebut, Ali Dia diputus kontrak dan ia bermain untuk klub non-liga yang bernama Gateshead.
Jonathan Woodgate
Butuh 561 hari untuk Woodgate kembali ke lapangan hijau dan mendapatkan debutnya bersama Real Madrid pada 2005 silam, padahal ia direkrut pada tahun 2004 bersama Michael Owen. Ia menepi begitu lama karena cedera sobek otot paha di klub sebelumnya dan anehnya tim medis Real Madrid tetap meloloskan transfer ini.
Awal-awal laga debutnya versus Athletic Bilbao, semuanya berjalan lancar. Namun pada menit ke-26, ia malah mengirim bola dengan kepalanya ke gawang sendiri yang dijaga oleh Iker Casillas. Blunder absurd tersebut diakhiri dengan pengusiran dirinya karena telah mengantongi kartu kuning kedua. Untung saja, Madrid tak menderita kekalahan hari itu. Karena kegagalan debut dan buruknya performa Woodgate, para pembaca harian Marca memilih diri Woodgate sebagai pembelian terburuk oleh Madrid di abad 21 dengan raihan 37,11% vote saat itu.
No comments:
Post a Comment