
PATI, KRJOGJA.com - Anggota Komisi IV DPR RI, H Firman Subagiyo SE SH mensinyalir adanya peredaran beras impor secara luas di daerah. Kondisi semacam itu dinilai dapat merugikan petani.
"Karena di daerah, seperti Demak, Pati dan Klaten baru mulai panen padi," ujarnya, Jumat (19/1/2018).
"Pihak dewan masih melakukan pengawasan masalah tersebut. Jika data masalah beras di daerah sudah lengkap, nantinya kami akan mengadakan rapat dengan pihak pemerintah," ucap Firman Subagiyo.
Menurut anggota DPR RI asal Batangan Pati ini, kebijakan impor beras 500.000 ton patut dipertanyakan. "Ada apa dibalik impor beras 500.000 ton yang terkesan dipaksakan itu?" ujarnya dengan nada kesal.
Sebelumnya Firman Soebagyo anggota Komisi IV menjelaskan bahwa bulan Oktober adalah musim tanam, sehingga Januari adalah masa panen raya, dan puncaknya pada bulan Febuari. "Jadi kalau ada impor beras, ini jelas tidak masuk logika," tegasnya.
"Kebijakan impor yang dilakukan Mendag akan semakin mensengsarakan petani, dan tidak sejalan dengan nawacita presiden Joko Widodo," ujarnya.
"Kementerian Perdagangan, akhir-akhir ini banyak membuat kebijakan yang aneh-aneh seperti kepmen tata niaga import tembakau yang juga sudah dibatalkan. Ini memalukan. Menunjukkan tidak provesional," ucap Firman Subagiyo. (Cuk)
No comments:
Post a Comment