Tuesday, January 9, 2018

Ada yang Aneh pada Rujak Bebeg Buatan Tanuri, Sering Dikira Berbahan Daging Padahal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Apa makanan yang biasanya kita cari saat mengunjungi Benteng Kuto Besak di Kota Palembang? Mie tek-tek dan pempek adalah jawabannya. Sekali-kali cobalah kuliner lain yang dijajakan di kawasan ini seperti rujak bebeg.

Rujak bebeg adalah sejenis rujak buah umumnya namun ada yang berbeda dengan cara pengolahannya. Bahan-bahan rujak yang berupa buah segar seperti pepaya, kedondong, nanas, jambu, dan salak ini ditumbuk  setengah hancur bersama bumbu rujak.

Proses penumbukkan rujak itulah yang disebut bebeg. Kata bebeg sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti tumbuk.

Adalah Tanuri (55), satu-satunya pedagang rujak bebeg di kawasan publik ini. Ia sudah berjualan rujak cukup lama, sekitar 10 tahun, "jualan rujak sudah hampir sepuluh tahun. Yang jualan rujak cuma saya sendiri di sini," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Sripo, Senin sore (08/01) tampak banyak masyarakat yang penasaran mencicipi rujak yang Tanuri jajakan.

Tanuri yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah, ini juga mengatakan bahwa seringkali masyarakat Palembang rujak jualannya ini berasal dari bahan utama daging bebek karena salah mengeja.

"Banyak yang ngira rujak saya dari daging bebek. Rujak buah dicampur daging bebek padahal bukan," ujarnya menjelaskan dengan logat Ngapak Brebesnya yang khas.

Mulai berjualan dari pagi hari hingga terkadang menjelang malam, Tanuri biasanya mendapatkan penghasilan yang lumayan. Dalam sehari terkadang ia dapat menjual hingga 20 cup rujak. Satu cup rujak dibanderol dengan harga mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp 12.000,-.

Tak hanya itu, ia pun sering mendapatkan pesanan dalam jumlah besar. Rujak bebeg pesanannya biasanya untuk konsumsi saat acara pernikahan ataupun pesta. Ia mematok harga pesanan seharga Rp 700.000,- per bakul jualannya.

"Minggu kemarin ada yang pesan sebakul untuk acara hajatan. Yang pesan orang di Jl. Sayangan."katanya menutup pembicaraan.(mg3)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...