PROKAL.CO, Entah berapa kilometer sudah ditempuh Masrani dan putrinya, Santi, dengan bersepeda. Dia mengungkapkan telah mengunjungi 33 provinsi di Indonesia. Apa yang mendorong pria 49 tahun itu berboncengan dengan sang anak bersepeda keliling Indonesia?
"Sudah 17 tahun saya mencari pengobatan sakitnya Santi," tutur Masrani. Sakit apa Santi? Menurut dia, Santi menderita epilepsi. Karena tak punya dana untuk pengobatan sang anak, Masrani nekat keliling Indonesia untuk mencari dana. Selama berpetualang, dia dan anaknya hidup dari belas kasihan orang lain. Masrani sudah mengunjungi lebih 49 Dinas Sosial di Indonesia. "Yang terbanyak Rp 200 ribu," tuturnya. Uang itu dipakai untuk pengobatan epilepsi Santi. "Bukan ke dokter, tapi ke 'orang pintar'," katanya.
Sesuai kartu tanda penduduk, Masrani adalah warga Jalan Gunung Sari VII/11 Teluk Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kalimantan Selatan. Ke Samarinda, dia membawa lebih 50 surat keterangan yang dikeluarkan Dinas Sosial, kepolisian, dan lainnya. Rata-rata surat itu memuat pernyataan bahwa dia sudah berkunjung ke kota tersebut dan memang mencari pengobatan epilepsi.
Masrani mengatakan, sebelum memutuskan keliling Indonesia, dirinya sudah berupaya mengobati sang anak. Dibawa ke dokter maupun pengobatan alternatif. Namun, tanda-tanda kesembuhan Santi tak pernah datang. "Karena saya hanya sanggup membayar 'orang pintar', pengobatan yang ditawarkan juga aneh-aneh. Pernah saya diminta mengencingi kepala anak saya untuk kesembuhannya. Jelas saja ngga saya lakukan, kan aneh," tuturnya.
Santi saat ini berusia 20 tahun. Sang buah hati sudah mengidap epilepsi sejak lahir. Ibu Santi meninggal saat melahirkannya. "Saya tidak punya biaya untuk mengobati Santi. Tapi, saya akan terus mengayuh sepeda hingga menemukan tempat yang bisa menyembuhkan Santi," tuturnya lirih. (*/ctr/iza/k8/bersambung)
No comments:
Post a Comment