:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1814292/original/054196800_1514436359-4798F54300000578-0-Undulating_through_the_water_or_slowly_crawling_across_the_floor-a-16_1514408726903.jpg)
Pada pertengahan Desember tahun ini, seorang nelayan asal Murmansk, Rusia, Roman Fedortsov, beberapa kali mengungkap serangkaian tangkapan yang mengeringkan dari laut dalam. Mulai dari artopoda berkaki delapan hingga ikan yang memiliki gigi mirip manusia.
Selama ini, Fedortsov berlayar menangkap ikan di Laut Barents, yakni sebuah laut dangkal yang terbuka ke Samudera Arktik. Di sanalah ia menemukan sejumlah monster laut.
Menurut laporan Moskow Times, Fedortsov bekerja pada sebuah kapal pukat dan mulai membagikan temuannya itu pada 2016.
Menurut Science Alert, makhluk-makhluk unik itu tinggal di tinggal di zona senja, atau mesopelagis. Itu adalah area antara 200 sampai 1.000 meter di bawah permukaan laut.
Di antara banyak makhluk laut itu, Fedortsov pernah menemukan hiu mirip belut yang memiliki deretan gigi mengerikan atau dikenal dengan hiu berjumbai. Hiu tersebut sering disebut sebagai "peninggalan prasejarah" karena ciri primitifnya.
Dalam Twitter-nya, Ferdotsov juga membagikan gambar ikan serigala dan seekor setan laut berjenggot. Keduanya merupakan jenis ikan yang paling jarang terlihat di dunia.
Ia juga menemukan ikan bertanduk panjang yang menonjol dari bagian depan kepalanya dan juga hiu pemotong, yang merupakan bagian dari keluarga "hiu tidur".
Meski makhluk laut dalam cenderung memiliki penampilan mirip alien, juga diketahui bahwa perubahan tekanan dapat mempengaruhi penampakan mereka saat dibawa ke permukaan.
Meski beberapa jenis hewan mampu menahan migrasi vertikal yang dramatis, rendahnya tekanan diketahui dapat mempengaruhi metabolisme jenis lain hingga mengubah bentuknya.
No comments:
Post a Comment