
JAKARTA, NNC - Dengungan aneh telah membingungkan orang di seluruh dunia. Dengungan dengan frekuensi rendah telah diketahui terjadi hampir selama setengah abad, namun sumbernya tetap menjadi misteri.
Ilmuwan mengklaim bahwa suaranya tidak terdengar bagi manusia, namun ribuan orang masih bersikeras bahwa mereka telah mendengarnya.
Sebuah situs web, yang disebut 'Hum', memiliki laporan tentang kebisingan yang terjadi sejak tahun 1960an.Teori tentang apa yang menyebabkannya berdengung berkisar dari ikan kawin, proyek rahasia hingga terowongan di bawah Bumi dan kehadiran alien.
Sekarang, dengan mengukur suara menggunakan seismometer bawah air yang diposisikan di seluruh dunia, para ilmuwan mungkin akhirnya dapat mengetahui apa yang menyebabkan dengungan terjadi.
Tidak jelas apa yang menyebabkan dengungan tersebut terjadi, namun para ilmuwan mengatakan bahwa ini mungkin akibat getaran kecil di Bumi yang disebut 'osilasi bebas' yang hanya bisa terdeteksi oleh peralatan sensitif.
Getaran dipicu oleh ekspansi dan kontraksi yang sangat kecil di planet kita secara konstan, meskipun para ilmuwan masih tidak mengerti sumbernya.
Gempa bumi telah diketahui menyebabkan Bumi memancarkan getaran yang sama untuk waktu yang lama, namun dengungan hanya terjadi jika tidak ada aktivitas seismik.
Upaya pertama untuk mendeteksi dengung ini dibuat pada tahun 1959, namun baru pada tahun 1998 ilmuwan memiliki bukti konklusif bahwa dengungan itu ada.
Banyak pengamatan dengung telah diambil sejak saat itu dari seismometer berbasis darat. Dan banyak orang telah melaporkan mendengarnya di situs Hum, meskipun para ilmuwan mengklaim ini tidak mungkin dilakukan.
"Kebanyakan orang menemukan situs web saya karena mereka mencari sumber suara frekuensi rendah yang tidak biasa. Deskripsi klasiknya adalah kedengarannya seperti ada truk yang berhenti di luar rumah Anda. Bagi sebagian orang, ini adalah nada bass yang dalam dan jauh. Beberapa orang merasakan suara itu sebagai suara gemuruh," kata pengelola situs Hum MacPherson, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Senin (11/12/2017).
Para ahli di Institut Fisika Prancis Paris telah mencatat suara dengungan dari dasar samudera.
Tim tersebut mempelajari observasi selama 11 bulan dari 57 stasiun seismometer di dasar laut di Samudera Hindia sebelah timur Madagaskar.
Mereka memilih dua stasiun dengan pembacaan kualitas tertinggi dan dengan susah payah melepaskan setiap gangguan dari data tersebut dan tim menyadari bahwa sinyal yang tersisa adalah dengung.
Para peneliti menemukan bahwa kebisingan hampir 10.000 kali di bawah ambang batas 20 hertz pendengaran manusia.
No comments:
Post a Comment