Gelandang sekaligus kapten Swansea City, Leon Britton, harus menjadi pemain-manajer menyusul dipecatnya Paul Clement. Yang mengejutkan, pada laga debutnya melawan Crystal Palace, Sabtu (23/12/2017) lalu, pria 35 tahun ini sudah berhasil mempersembahkan satu poin bagi The Swans.
Meski sempat tertinggal duluan melalui penalti Luka Milivojevic pada menit ke-59, Jordan Ayew berhasil menyamakan kedudukan. Tak ayal, kini Britton mulai digadang-gadangkan sebagai calon manajer permanen Swansea musim depan.
Pertanyaannya, sudah siapkah Leon Britton sendiri?
Baca Juga :
"Aku harap kita akan mendapatkan hasil yang bagus, itulah yang terpenting," ujar Britton, sebagaimana dilansir Mirror. "Namun, apa pun hasil di dua, tiga laga nanti, posisiku tetap sama: Aku belum siap jadi manajer secara permanen."
Britton lalu menjelaskan bahwa ia akan menjadi manajer di Swansea sampai mereka memiliki manajer yang pantas. Saat ini, ada beberapa manajer yang dihubungkan dengan The Swans. Ada eks-pelatih Internazionale, Frank de Boer, mantan asisten Jose Mourinho di Real Madrid, Aitor Karanka, serta ada Slaven Bilic yang dipecat West Ham United pada November lalu.
Britton ingin yang terbaik bagi Swansea, dan saat ini, ia merasa belum pantas karena minimnya pengalaman. Ia bahkan merasa bahwa perannya sebagai manajer ini merupakan pengalaman aneh karena biasanya ia berada di lapangan, memimpin rekan-rekannya. Kini, ia harus berada di tepi lapangan, memberikan instruksi ini dan itu kepada rekan-rekannya.
"Mereka belum memanggilku gaffer, kok. Aku tak seketat itu. Aku di sini sebagai caretaker. Kalau aku jadi manajer permanen, itu baru berbeda. Ini agak aneh tapi kupikir para pemain mengerti," ujar pemain yang telah membela Swansea lebih dari 500 kali itu.
"Aku sudah banyak menjalani team-talk tetapi kini aku yang ada di depan, memimpin mereka semua. Aku sudah biasa menjadi kapten dan bicara dengan sesama pemain di lapangan, tetapi sebagai manajer, rasanya berbeda," lanjut Britton.
Swansea sendiri akan menghadapi Liverpool di Anfield pada Rabu (27/12) dini hari WIB. Meski akan bermain tandang, Britton akan mengajak rekan-rekannya di Swansea berupaya keras. Britton masih ingat bagaimana mereka menang 3-2 atas Liverpool pada Januari lalu di Anfield dan ia ingin mengulang kisah itu.
"Itu menjadi titik balik ketika kami menang di sana (Anfield) musim kemarin," kenang Britton. "Ketika kamu datang ke rumah salah satu klub besar, bermain baik, dan mendapatkan hasil--terutama ketika kamu berada di posisi yang berat dengan kepercayaan diri yang rendah--itu akan memberikan efek yang dahsyat," pungkas Britton.
No comments:
Post a Comment