
Inter Milan memanfaatkan betul hasil yang diraih Napoli pada pekan ke-15 Liga Italia Serie A. Tim yang disebut terakhir itu, kalah 0-1 oleh Juventus pada Minggu dini hari (3/12) WIB. Selang beberapa jam kemudian, Inter Milan menang atas Chievo.
Hasil ini membuat kedua tim bertukar posisi di klasemen sementara Liga Italia; Inter di puncak dengan 39 poin, Napoli lengser ke posisi dua (38 poin). Aksi kudeta Inter dilakukan dengan cara dahsyat, membantai Chievo 5-0 di stadion Giuseppe Meazza, Milan.
Kelima gol Inter tersebut dicetak oleh trigol dari Ivan Perisic (menit ke-23, 57, 92), Mauro Icardi (38), dan Milan Skriniar (60). Ini adalah margin skor terbesar dari 28 pertemuan kedua tim sejak Februari 2003.
Malam itu, Inter memang bermain dengan sangat baik. Menggunakan formasi baku mereka, yakni 4-2-3-1, pasukan Luciano Spalletti benar-benar menguasai tiap sisi lapangan.
Dalam catatan BBC, penguasaan bola Icardi dkk. mencapai 65 persen. Bukan hanya itu saja, mereka juga mampu membuat 39 tembakan dan 13 yang tepat sasaran. Jumlah tembakan tersebut merupakan yang terbanyak di Serie A musim ini, setidaknya, itu yang dikatakan Opta (H/T Goal).
Permainan sayap Inter malam itu sangat berbahaya. Selain tiga gol yang dicetak Perisic (menit ke-23 dan 57) serta Skriniar, mayoritas tembakan tadi datang dari permainan sisi Inter.
Trio lini tengah Antonio Candreva, Marcelo Brozovic, dan Perisic--dibantu dua bek sayap mereka, Davide Santon dan Danilo D'Ambrosio--sukses merobek pertahanan Chievo yang digalang Dario Dainelli.
Spalletti menilai, malam itu, anak buahnya bermain sebagai satu kesatuan tim. Ia tak ingin mengatakan bahwa hari itu adalah malamnya Perisic--meski ia mengapresiasi pemain yang sempat diincar Manchester United pada bursa transfer musim panas lalu.
"Saat permainan mengarah ke sana (improvisasi), maka tim membagi tugas dan melakukan segalanya sebagai satu kesatuan. Ini adalah hal yang bagus bagi pelatih," ucapnya, seperti dikutip dari Mediaset Premium (H/T Bein Sports).
Memang, meski permainan Inter cenderung ke sisi sayap, namun beberapa usaha dari tengah oleh Joao Mario dan Borja Valero tak jarang membuahkan hasil. Dua pemain ini memberikan assist kepada Icardi dan gol terakhir Perisic.
"Kami memiliki keseimbangan di seluruh lapangan, dan tetap awas dengan potensi serangan mereka (Chievo)," kata Spalletti.
Meski mendominasi, bukan berarti lini pertahanan Inter bersih dari ancaman. Chievo setidaknya tujuh tembakan, di mana empat di antaranya tepat sasaran. Salah satunya lewat Riccardo Meggiorini di pertangahan babak pertama.
"Kami tak memberikan Chiveo banyak ruang dan istirahat. Kami menyerang dari sisi dan tetap fokus di tengah agar tidak kehilangan penguasaan bola," ucap Spalletti mengenai rahasia kemenangan timnya ini.
Dengan cara itu, maka banyak catatan yang terbuat. Sebiji gol dari Icardi tadi membuat ia kini menjadi pencetak gol terbanyak sementara Liga Italia, dengan 16 gol. Penyerang terakhir yang mampu membuat 16 gol dari 15 pertandingan awal adalah Luca Toni (2005/2006).
Bukan hanya itu, Inter juga sukses mengulang capaian mereka pada musim 2006/2007, kala mereka memenangi liga. Saat itu, mereka juga berhasil mengumpulkan poin sama dari 15 pertandingan awal.
39 - For the second time in their history FC Internazionale collected 39 points after 15 Serie A matchdays (2006/07, in that case they won the title). Candidate. #InterChievo
— OptaPaolo (@OptaPaolo) December 3, 2017
Pertanda? Masih terlalu dini. "Saya hanya ingin mengatakan, bahwa sejauh ini kami telah melakukannya dengan baik. Kini saya mencoba mencari cacat tim agar dapat memperbaiki," ucap Spalletti.
Yang pasti, kini Inter belum terkalahkan dari 15 pertandingan mereka di Serie A. Hasil tersebut, membawa Inter sama dengan Manchester City di Liga Primer Inggris dan Barcelona di La Liga. Ketiganya, pemuncak klasemen masing-masing liga dan belum terkalahkan sejauh ini.
Hasil positif Inter ini tidak diikuti oleh tim sekota mereka, AC Milan. Pada pertandingan debut Gennaro Gattuso sebagai pelatih, Milan hanya meraih satu angka setelah ditahan imbang 2-2 oleh tim juru kunci, Benevento.
Pada pertandingan tersebut, sebenarnya Milan tampil sudah cukup baik. Gol-gol dari Giacomo Bonaventura (menit ke-38) dan Nikola Kalinic (57), hanya mampu dibalas George Puscas (50). Kondisi 2-1 itu sebenanrya bertahan hingga menit 90+4.
Namun, beberapa detik menjelang peluit akhir dibunyikan, Benevento berhasil membobol gawang Milan yang dikawal Gianluigi Donnarumma. Yang menjadi catatan cukup penting adalah, gol terakhir Benevento diciptakan lewat sundulan kiper mereka, Alberto Brignoli.
Benevento goalkeeper Alberto Brignoli has just entered the Desmond hall of fame with this incredible diving header to earn his sides first point of the Serie A season!! Incredible Desmond!! #SerieA#desmond#BeneventoMilan#Benevento#ACMilanpic.twitter.com/pIBs3KvyJE
— Desmond 2-2 (@desmond_twotwo) December 3, 2017
"Menyakitkan kebobolan dengan cara semacam itu. Kami menderita dalam 15 menit terakhir tapi kebobolan oleh gol aneh. Saya tak pernah menyangka kebobolan dari seorang kiper pada menit ke-95," ucap Gattuso.
Dengan hasil ini, Milan pun tertahan di posisi delapan, dengan 21 poin dari 15 laga. Sedangkan bagi Benevento, hasil tersebut akhirnya memecah telor poin mereka. Ini adalah poin pertama mereka di Serie A.
No comments:
Post a Comment