Meski telah berhasil lolos ke Final Piala Dunia Antarklub 2017, di laga semi-final kontra Al Jazira, Real Madrid sebenarnya bisa mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-1. Itu kalau saja gol Casemiro pada menit 30 tidak dianulir oleh wasit.
Gol tersebut dianggap wasit offside, setelah ya, butuh 3-4 menit menganalisisnya menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR).
[embedded content]
Sehingga bayangkan saja, Anda hanya berdiam diri di 3-4 menit itu. Sementara ada tim analisis terus memutar-mutar video, lalu memberikan hasilnya kepada sang wasit apakah insiden tersebut sesuai dugaan wasit ataukah tidak.
Padahal, di sepak bola, waktu seperti itu bisa digunakan untuk membangun serangan dan menciptakan peluang lainnya. Keresahan ini yang dirasakan Zinedine Zidane.
Baca Juga :
"Babak pertama menjadi sangat aneh karena sangat kami tidak mencetak gol," ujar sosok yang meraih trofi Piala Dunia 1998 bersama Prancis itu. "Setelahnya, kami begitu sabar. Kami tahu kami punya kesempatan. Kami menuju ke tahap selanjutnya dengan sangat pantas."
"Kami harus tetap kalem dan kami menderita, tapi menang. VAR? Wasit meniupkan peluit karena ada offside, itu yang mereka bilang," ujar Zidane. "Namun butuh 3-4 menit untuk membuat sebuah keputusan dan itu tak menyenangkan. Kamu harus tetap positif dari hal-hal seperti itu dan meningkatkan diri. Agak aneh, memang."
Selain Zidane, Gareth Bale juga merasakan hal yang serupa. Bale kemudian menjadi aktor utama dalam pertandingan ini. Bale mencetak gol yang membuat Madrid unggul 2-1 melalui first touch ciamik yang tak mampu dibendung kiper lawan. Sisi baiknya, andaikata gol Casemiro tak dianulir, ia mungkin takkan keluar sebagai pahlawan. Tapi ya, Bale tetap kesal dengan adanya VAR.
"VAR? Aku tak suka dengan itu. Aku rasa sepak bola akan jadi lebih baik tanpanya. Tapi itu semua, tidak terserah padaku," ujar eks-Tottenham Hotspurs itu.
Ya, memang, teknologi selalu punya dua sisi. Tap kalau VAR terus memakan waktu begini, siapa lagi yang harus jadi korban?
No comments:
Post a Comment