
JAKARTA, NNC – Mungkin kedengarannya agak aneh bagi kita, pasalnya lidah sebagai salah satu elemen di dalam mulut ternyata bisa berbulu. Permukaan bagian atas lidah kasar dan ada tonjolan yang disebut papila. Ada beberapa jenis papila, yang paling banyak disebut filiformis papila.
Filiformis papila memanjang, tonjolan berbentuk kerucut bertanggung jawab untuk mencengkeram makanan di permukaan lidah. Struktur ini biasanya tumbuh sekitar 1 milimeter panjangnya dan memungkinkan tumbuh baru.
Lidah berbulu terjadi bila papilla filiformis ini tidak tumbuh dengan baik, dan ada penumpukan protein kulit yang dikenal dengan keratin. Bila ini terjadi, makanan, bakteri, atau ragi dapat terakumulasi dalam jaringan papila dan menyebabkan perubahan warna yang aneh dan menyerupai tonjolan seperti rambut.
Menurut American Academy of Oral Medicine, lidah berbulu diperkirakan mempengaruhi sekitar 13 persen populasi, namun prevalensinya bervariasi pada beberapa kelompok. Misalnya, lidah berbulu jauh lebih umum pada individu dengan kecanduan obat tertentu. Kemungkinan berkembangnya lidah berbulu meningkat seiring bertambahnya usia, karena efek faktor risiko, salah satunya seperti penggunaan tembakau.
"Penampilan lidah yang tidak biasa bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa malu psikologis, namun biasanya kondisi ini tidak berbahaya jika tanpa gejala lainnya," kata pakar kesehatan Stacy Sampson DO, seperti dilansir dari laman Medical News Today, Selasa (5/12/2017).
Menurut Stacy, menjaga kebersihan mulut yang baik penting dalam mencegah dan mengobati kejadian lidah berbulu. Namun, dalam kasus tertentu, mengkonsumsi obat atau operasi mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
No comments:
Post a Comment