:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1806787/original/040502800_1513682818-vlcsnap-2017-12-18-22h28m44s250_1513654143008_4710013_ver1.0_640_360.jpg)
Sebelumnya, sebuah gambar mengerikan tertangkap kamera. Diduga itu adalah hantu berkepala buntung tengah menggendong bayi.
Sejak awal, Chris Chalker sudah merasa ada yang tak beres dari sebuah rumah yang tengah ia perbaiki. Kehadiran arwah gentayangan yang ada di ruang bawah tanah tersebut juga dirasakan oleh teman-temannya.
Dilansir dari situs Mirror.co.uk, rumah yang masih dalam proses perbaikan tersebut terletak di Georgia, Bristol, Inggris.
Chris Chalker dan koleganya Darren Vowles yang tengah bekerja di ruang bawah tanah properti tersebut menangkap gambar hantu lewat rekaman kamera kepunyaannya.
Bangunan yang sudah lama berdiri tersebut, rencananya akan direnovasi dan akan diubah menjadi apartemen. Untuk itu, aktivitas bekerja keduanya sering dihabiskan di ruang bawah tanah sebagai tempat meletakan pasokan batu.
Mulanya, Chris menyalakan kamera. Dari gambar yang di dapat terdapat lingkaran-lingkaran putih.
"Lingkaran putih tersebut terlihat tak lama setelah saya memfilmkan ruangan gelap tersebut," ujar Chris.
Tak lama setelah menyalakan rekaman video, terlihat penampakan yang lewat begitu cepat. Saat diperlambat, Chris menyakini jika penampakan itu adalah sosok menyerupai manusia tapi berkepala buntung yang sedang menggendong bayi.
Hal ini diakui oleh Chris dan rekannya bahwa penampakan tersebut bukan yang pertama.
"Kejadian aneh yang saya alami adalah kehilangan tembakau. Kala itu, secara sengaja saya meninggalkan tembakau di ruang bawah tanah. Tiba-tiba, tembakau itu sudah terbakar," ujar Chris.
Kejadian aneh lainnya juga dialami oleh rekan Chris. Ia bilang, pernah terjadi lampu di ruang bawah tanah yang tiba-tiba meledak secara acak.
Setelah diselidiki, Chris mengatakan bahwa rumah tua tersebut adalah bekas kediaman keluarga aristokrat (bangsawan) pada Abad ke-18. Sehingga ada banyak cerita mistis yang terpengaruh dari kejadian masa lampau.
No comments:
Post a Comment