Saturday, November 25, 2017

Pernikahan Aneh, Harus Berhubungan Intim dengan 10 Pria Sebelum Nikah!

BANYUWANGI, NETRALNEWS.COM - Di Indonesia dan di sejumlah negara di dunia, terdapat banyak tradisi yang aneh-aneh, di luar akal sehat, dan sulit dijelaskan dengan kata-kata. 

Salah satu tradisi yang aneh-aneh itu dapat terlihat dalam hal tradisi perkawinan dalam suku-suku tradisional yang masih sangat kental akan hal-hal menyangkut tradisi leluhur. 

Di beberapa wilayah, tradisi yang dilakukan cukup unik, mulai dari mencaci maki pasangan, hingga tradisi malam pertama yang dilakukan di hadapan ibu mempelai wanita.

Di Indonesia,misalanya, seperti pernah dipaparkan dalam Netralnews, ada suku yang melakukan tradisi perkawinan yang terbilang aneh Misalnya, kawin colong yang ada pada suku Osing-Banyuwangi, Jawa Timur. 

Tradsi ini diawali dimana sang calo pengantin perempuan akan diambil tanpa izin oleh orangtua wanita tersebut ke rumah sang calon pengantin pria. Kemudian sang wanita akan didiamkan di rumah pria tersebut. 

Dalam hitungan waktu 24 jam, pihak pria akan mengutus seseorang menuju rumah sang wanita di mana ia akan menjadi seorang colok. Colok adalah orang yang dihormati dan dituakan untuk membujuk orang tua sang wanita untuk pernikahan mereka.

Juga ada suku di pedalaman Kalimantan yang seorang perempuan bisa memiliki banyak suami, dan para suami dapat merawatnya dan anak-anak mereka secara bersama-sama pula. 

Gilbert H Herd dalam bukunya "Ritualized Homosexuality in Melanesia" mengatakan bahwa upacara homoseksual ini ditemukan pada beberapa suku di pantai Selatan Papua antara Pantai Kasuari, di Kabupaten Asmat, Kolepom, Marind-Anim, juga beberapa tempat di Sungai Fly, Papua Nugini.

Sementara bagi perempuan atau para putri di Suku Kelepom, Papua, yang memasuki masa puber melakukan hubungan seks secara heteroseksual dengan lelaki yang sudah menikah. Ia menjadi suatu pelengkap dalam upacara inisiasi untuk membuktikan masa kedewasaan perempuan.

Ketika ritual inisiasi dilangsungkan, seorang lelaki atau perempuan dianggap sudah menjadi bagian dari masyarakat yang siap memegang tanggung jawab dan menikah.  

Lalu, bagaimana kita lihat tradisi aneh dalam pernikahan di sejumlah negara lain? 

1. Tidak boleh senyum

Di negara Congo, pengantin baru dilarang untuk tersenyum selama masih duduk di pelaminan, dan pesta pernikahan masih berlangsung. Aneh!

Menurut sesepuh masyarakat setempat, pernikahan merupakan satu festival yang sakral, dan merupakan upacara suci. Sementara itu, sebuah senyuman dianggap sebagai ekpresi ejekan kepada nilai-nilai agama, dan tradisi yang diyakininya.

 2. Saling mencaci-maki

Saling melempar pantun saat upacara adat dalam sebuah penikahan adalah hal yang lumrah, tapi bagaimana dengan mencaci-maki? Di Afrika Selatan, kedua mempelai pria dan wanita, harus saling mencaci saat upacara pernikahan.

Mereka meyakini, dengan tradisi itu, pasangan baru yang hendak membangun rumah tangga kelak akan langgeng. Konon, semakin pedas caciannya, makan kehidupan rumah tangganya akan semakin langgeng.

 3. Menginjak Semua Tamu Undangan

Nah, tradisi satu ini tak kalah uniknya dan aneh, bayangkan saja setelah upacara pernikahan selesai, semua tamu akan diinjak oleh pengantin. Semua yang hadir dalam pesta pernikahan, akan berjejer dengan posisi tengkurap di ruangan, hingga memanjang menuju pintu keluar.

Kemudian pengantin akan berjalan dengan menginjak satu persatu tamu, sambil mengucapkan "Selamat tinggal dan Terima kasih". Tradisi ini, diyakini dan dijalankan di Kepulauan Marquesas, Tahiti.

 4. Ibu Pengantin Perempuan harus Nonton Malam Pertama Pertama Anaknya dengan Suaminya

Di Colombia, usia melaksanakan pesta pernikahan, kedua pasangan pengantin akan melakukan malam pertama sebagai sepasang suami istri yang sah. Namun yang unik, malam pertama ini harus disaksikan oleh ibu dari pengantin wanita.

Semua kegiatan yang dilakukan pada saat malam pertama, mulai dari mencium kening hingga berhubungan badan tidak boleh luput dari sang ibu. 

Hal itu diyakini, agar ibu pengantin wanita mengetahui seperti apa anak perempuannya diperlakukan oleh suaminya setelah menikah.

 5. Berhubungan Intim dengan 10 Pria Sebelum Menikah

Lain lagi di Tibet, ada tradisi melakukan hubungan badan yang dilakukan calon pengantin wanita sebelum menikah.

 Konon, sebelum menerima pinangan seorang lelaki dan ingin menikah, seorang perempuan harus merasa benar-benar siap.

Nah, untuk membuktikannya, ia harus berhubungan intim dengan setidaknya sepuluh pasangan seksual sebelum menikah. 

Jika mereka bisa berhubungan intim dengan lelaki dari negara lain, atau semakin banyak berhubungan intim  dari lelaki luar negeri, maka akan semakin baik, karena dengan itu, sang perempuan dianggap sudah dewasa dan sudah bisa melayani suaminya setelah nikah.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...