
PULANG dari olahraga rutin tiap Sabtu pagi, Kacung bersantai di teras belakang rumah majikannya. "Keliling dunia...nyak nyepokbandinganmu...." Begitu dendang Kacung sembari mendengarkan lagu berbahasa Lampung dari ponselnya.
Tiba-tiba muncul Inem, dari dapur sembari marah-marah. "Nyonya majikan ini sudah saya beritahu gas habis dan haru membeli dengan tabung ukuran 12 kilogram, ora percoyo," kata Inem. "Kalau yang 3 kilogram itu sulit dapatnya."
"Hus...hus.... ada apa Inem sayang... Jangan marah-marah nanti cepat tua," kata Kacung. "Apalagi menggangu abang yang masih dengar lagu kesayangan Keliling Dunia."
Keduanya langsung berdiam diri sejenak di teras itu. Kacung asyik mendengarkan lagu, sedangkan Inem berdiri mematung di sampingnya.
"Yawis lah, ben wae ora masak iki. Pusing saya mencari gas subsidi ini," kata Inem sembari hendak pergi.
"Eit... apa, Nem," kata Kacung. "Tapi memang bapak-bapak kawan saya senam tadi pada ngeluh gas 5 kg habis di mana-mana. Bahkan di pangkalan juga habis, aneh kan," Kacung bercerita.
Kacung pun tidak berhenti nyerocos. "Api ulihni adu bela gas di lom bumi ji ya Nem, diakuk unyinni jama asing."
"Entahlah, Bang, yang jelas sini uangnya kurang kalau mau beli yang 12 kg alias nonsubsidi," kata Inem. "Kalau mau beli yang 3 kg, embuh nang endi nyarinya."
"Memang dasar aneh ini, Nem, gas ini kan hasil konversi bahan bakar keluarga minyak tanah. Janjinya pemerintah ketersediaan aman sepanjang masa," ucap Kacung. "Semuanya disubsidi. Begitu dipecah yang 12 kg tidak disubsidi dan 3 kg disubsidi. E..... yang disubsidi habis."
Sembari berjoget di depan sahabatnya, Kacung terus ceramah bak politikus. "Memang semua yang namanya subsidi ini tidak aman. Lebih baik jangan lagi ada subsidi apa pun kebutuhan rakyat. Walaupun sumber kekayaan alam ini untuk rakyat."
"Kalau hilang subsidinya, kan pasti semua tersedia lagi," kata Kacung sembari terus berjoget membuat Inem ikut tertawa.
Tiba-tiba "Ya sudah, Nem, suruh si Kacung keliling cari elpiji 3 kg di kampung tetangga". Terdengar suara majikan perempuan mereka dari dalam rumah. "Jangan Keliling Dunia saja terus yang diputar, ayo minta di keliling kampung."
"Ha..... layau, Nem, kik kheji. Bakal keliling nyari gas ini," ungkap Kacung.
Inem menjawab "Kan pas, Bang... lagunya Keliling Dunia... hehe. Yang sabar, Bang. siap atau ada elpiji subsidinya kalau abang yang beli," kata Inem. Astagfirullah.
No comments:
Post a Comment