
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Longsor talud milik PT Ria Sarana menimpa rumah milik Misbakhul Munir (41) di RT 01 RW 03 Kelurahan Karangayar, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Sabtu (28/10/2017) dini hari. Dalam kejadian tersebut, putra bungsu Misbkhul, Muhammad Hakim Ar Rasyid (6), tewas.
Sebelum kejadian, Juminten, istri Misbakhul, merasakan firasat buruk.
Ditemui di kediamannya, Juminten mengaku, pernah bermimpi mengantar jenazah. Mimpi yang diyakininya sebagai pertanda buruk itu pun diceritakan ke suami.
"Suami saya bilang, tidak ada apa-apa, mimpi merupakan bunga tidur," tuturnya.
(Baca: BREAKING NEWS: Anak 6 Tahun Meninggal Tertimpa Longsor di Tugu)
Sepekan sebelum kejadian, dia juga bermimpi terjadi banjir besar. Setelah mimpi itu, banjir lumpur terjadi di dekat rumahnya. Lumpur tersebut bersumber dari tebing di belakang rumah yang baru saja di talud PT Ria Sarana.
Setelah dilaporkan, pihak perusahaan membersihkan lumpur tersebut.
Selain banjir lumpur, dia dan si bungsu juga sakit.
"Anak saya sakit tapi setelah diberiobat penurun panas, sembuh," ujarnya.
(Baca: Juminten Lihat Kamar Anaknya Rata Tanah saat Lari ke Luar Rumah. Si Sulung Selamat Tapi Si Bungsu. .)
Longsor yang terjadi Sabtu dini hari itu menimpa kamar tempat kedua putra Juminten tidur. Saat kejadian, si sulung, Muhamad Riski Maulana (16) dan si bungsu, Muhammad Hakim Ar Rasyid (6), terlelap.
Keduanya tertimpa tanah longsor yang menghatam dinding bagian belakang kamar. Si sulung lebih dulu dievakuasi saat Misbakhul melihat kakinya. Sementara, si bungsu baru ditemukan setengah jam kemudian.
Muhammad Hakim Ar Rasyid meninggal saat dibawa ke rumah sakit. (*)
No comments:
Post a Comment