Sunday, October 15, 2017

Penerbangan Indonesia di Bawah Angola, Gerindra Minta Dirjen Perhubungan Udara Dicopot


KRICOM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono kecewa dengan kepemimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso.

Hal itu terkait penilaian ‎International Civil Aviation Organization (ICAO), organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menilai secara organisasi penerbangan sipil di Indonesia berada jauh di bawah negara Angola.

‎"Ini keterlaluan, ini kegagalan yang memalukan. Menhub harus usulkan pada Presiden untuk copot Dirjen Perhubungan Udara," tegas Arief di Jakarta, Sabtu (14/10/2017).

Arief menilai kepemimpinan Agus gagal total dalam mengawal kedirgantaraan Indonesia. Padahal Indonesia merupakan salah satu negara dengan wilayah udara terbesar di dunia.

"Kami mencermati sepak terjang Direktur Jenderal yang satu ini, kami nilai dia Dirjen terburuk sepanjang Republik ini berdiri, dia menempatkan Indonesia berada dibawah rata rata 185 Negara Didunia hampir dalam segala aspek audit ICAO" ungkapnya.

‎Arief pun menjabarkan beberapa kebijakan aneh yang telah diambil Agus. Misalnya, ‎seperti lolosnya Dirut Garuda yang tidak memenuhi kualifikasi menurut Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil atau CASR.

Kemudian, soal ditundanya kenaikan PSC (airport tax) untuk angkasa pura dalam rangka peningkatan pelayanan. Padahal, Angkasa Pura sedang dibebani tugas besar Untuk terus menjalankan percepatan pembangunan Infrastruktur pelayanan Bandara.

"Sungguh aneh Dirjen Perhubungan Udara yang pernah duduk sebagai komisaris Angkasa Pura dan ikut setuju serta menandatangani usulan anggaran tersebut malah menghambat bahkan konon diduga menghilangkan dokumen usulan dan merubah disposisi menteri,‎" jelasnya.

Arief yang juga menjabat ‎Ketua Umum Federasi Serikat BUMN bersatu itu mengaku banyak menerima keluhan dari karyawan di lingkungan Angkasa Pura.

Menurutnya, hal itu menunjukan bahwa para pejabat Dirjen Perhubungan Udara yang di tempatkan sebagai komisaris di Garuda dan Angkasa Pura serta tempat lainnya cuma makan gaji buta.

Terlebih, lanjut dia, saat ini KPK juga sedang mengusut proses pengadaan pesawat karibou di Papua.

"Bayangkan saja kurang dari 50 persen Pertanyaan Protokol dari Audit ICAO yang dianggap cukup, rendah sekali pencapaian ini." Kata Arief.

Karenanya, dia mendesak agar Agus segera dicopot dari jabatannya sebelum menimbulkan musibah besar bagi ‎sejarah penerbangan di tanah air.

"Karena bisa rusak semua program Nawacita Presiden kalau punya Dirjen seperti ini, bisa mandeg semua rencana percepatan pembangunan Infrastruktur." tandasnya.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...