Friday, October 20, 2017

Garansindo Pede Tanpa Intensif Aneh-Aneh GESITS Bisa Bersaing

JAKARTA, 20 OKTOBER 2017 — Garansindo Group mengatakan yakin sepeda motor listrik GESITS akan diterima masyarakat. CEO Garansindo Group Mumahammad Al Abdulah mengatakan dengan teknologi yang dimiliki GESITS akan mampu bersaing di pasar.

Hal ini disampaikan Al ketika mendampingi Menteri Energi Sumbar Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat mencoba unit sepeda motor listrik GESITS di kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (19/10).

Menurut Al, GESITS yang kini telah mencapai tahapan-tahapan pengembangan membanggakan tidak terlepas dari peran, dukungan, dan perhatian mendalam pemerintah. Garansindo Group sebagai perusahaan swasta nasional yang membidani kelahiran GESITS, dikatakan Al, secara konsisten akan terus melanjutkan langkah-langkah strategis guna mencapai tahap produksi GESITS yang berkemandirian penuh dan diserap serta memberi manfaat bagi rakyat.

"Saya katakan kepada pak Menteri (Ignasius Jonan, Red.), kami tidak perlu insentif-insentif yang aneh-aneh. Tanpa insentif kami optimis GESITS mampu diterima dan bersaing di pasar bebas," kata Al yakin.

GESITS yang risetnya ditangani kelompok mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) merupakan model sepeda motor listrik berbasis teknologi masa depan. Kendaraan ini diciptakan untuk tujuan menjadi alat transportasi murah bagi masyarakat Indonesia.

"GESITS adalah contoh produk bangsa Indonesia yang berpeluang mampu menyambut tantangan energi. GESITS penuh teknologi revolusioner. Jangankan masyarakat kota, saudara-saudara kita yang tinggal di desa-desa juga bisa langsung pakai," katanya.

Sejauh ini proyek GESITS telah mencapai tahap kerjasama produksi antara ITS, Garansindo, dan PT Wijaya Karya Konstruksi (Wikon). Biaya penggunaan sepeda motor listrik, menurut Al, akan lebih murah dan efisien apabila konsep tukar baterai terisi dapat dilakukan di banyak lokasi. Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa ikut berkontribusi dalam penyediaan energi dan teknologi pengisian ulang baterai.

"Tidak hanya PLN, perusahaan BUMN seperti Pertamina juga harus berkontribusi. Bayangkan bila seluruh jaringan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang tersebar di Indonesia ikut menyediakan fasilitas penukaran baterai. Bila konsep ini terwujud maka efisiensi menjadi nyata, sekaligus polemik tentang jarak tempuh dan waktu penggunaan motor listrik tidak lagi beralasan," tutup Al.

RAJU FEBRIAN

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...