Monday, October 2, 2017

[COMMENT OF THE WEEK] Belajar Empati dari Kisah Bintang Porno yang Ingin Mandiri

Tim editorial telah memilih komentar-komentar terbaik dari para pembaca setia IDN Times terkait beragam topik menarik dalam sepekan terakhir.  Adapun kriteria yang kami gunakan untuk menentukan komentar terbaik dalam Comment of the Week adalah sebagai berikut:

1) Sopan

2) Relevan dengan isi artikel

3) Membuka kesempatan untuk diskusi

4) Berisi informasi yang obyektif dan berdasarkan data

5) Berisi saran dan kritik yang obyektif untuk kemajuan IDN Times

6) Menghibur

Baca Juga: [COMMENT OF THE WEEK] Dari Pindah Agama Hingga Pernikahan Raisa

Comment of the Week juga merupakan bentuk apresiasi IDN Times kepada para pembaca yang membagikan pikiran dan ide-idenya di kolom komentar IDN Times.  Lalu, apa saja komentar-komentar tersebut? Ini dia:

1) News/Indonesia

antarafoto-aksi-indonesia-berkabung-011017-riv-2-117d45dfc050b731d37643d9075771cf.jpgANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

ArtikelPejabat Indonesia: Korupsi Dulu, Sakit Kemudian

Komentar:

Kenapa sakitnya kok pas mau diperiksa KPK? Kemarin-kemarin waktu belum ada pemeriksaan KPK kayaknya masih sehat-sehat saja. ANEH.. SUNGGUH ANEH.. Jangan biarkan pergi ke luar negeri dengan dalih untuk berobat. - Aenu Rofiq 

Alasan:

Melihat daftar tersebut dan pernyataan Jaksa Agung HM Prasetyo, memang wajar bila publik bertanya-tanya mengapa para koruptor atau tersangka kasus korupsi sering tiba-tiba jatuh sakit saat proses hukum mulai berjalan.

2) News/World

pornografi-3-eb87923fb5361caf008aca9b180cd79f.jpgRolling Stone

Artikel: Rela Tak Jadi Pengacara, Perempuan Ini Pilih Main Film Porno

Komentar:

Kasihan lihatnya. Susah juga jadi wanita mandiri. Tuntutan kebutuhan hidup dan sekolah buat banyak wanita yang larinya ke pekerjaan itu. Miris, tapi kenyataannya begitu. - Kezia Smile 

Alasan:

Kezia mampu berempati dengan apa yang harus dilalui oleh kedua perempuan yang terpaksa memilih terjun ke industri film porno agar memiliki kemandirian finansial dan untuk membiayai pendidikan. Dunia tidak selalu hitam dan putih. Pekerjaan tidak datang hanya dengan membalikkan telapak tangan. Biaya pendidikan tak selalu ditanggung orangtua. Selama pilihan pribadi seseorang tidak merugikan orang lain, mengapa kita harus menghakiminya?

3) Hype/Fun Fact

oplas-korea-60684f489b741f7043b75c391574786c.jpgWall Street Journal

Artikel: 15 Foto Sebelum vs. Sesudah Cowok Korea Oplas

Komentar:

Penjelasannya sih jika dibilang mereka nggak mensyukuri yang diberikan Tuhan karena kebanyakan penduduk Korea tidak mempunyai agama, dan di Korea memang sudah ngggak aneh dengan yang namanya oplas (operasi plastik).

Tapi bukan [selalu karena] mereka nggak bersyukur atau ingin kelihatan ganteng/cantik. Banyak juga dari mereka yang oplas karena selalu di-bully oleh teman-teman sekolahnya (seperti di SMP/SMA/kuliah). Di Korea juga penampilan itu [mempengaruhi] cara pandang orang.

Jadi, kalau dia nggak cantik/ganteng, perlakuannya akan berbeda dengan mereka yang punya wajah cantik/ganteng, dan bullying di Korea itu sangat keras. Misalnya, dikunci di kamar mandi, bangku yang dicoret-coret dengan kata-kata kasar dan ancaman, diperlakukan seperti babu, dll.

Jangankan mereka yang tidak ganteng/cantik, mereka yang ganteng/cantik saja ada juga yang kena bully. Dan jika punya kekurangan, biasanya mereka akan disarankan untuk oplas. Beda negara, beda cara pandang terhadap orang-orang di sekitar. So, tidak usah menghakimi negara lain karena negara kita dan mereka berbeda. - Frida Aisyah 

Alasan:

Menurut data pemerintah, jumlah anak muda Korea Selatan yang meninggalkan agama meningkat dari 47 persen pada 2005 menjadi 56 persen pada 2015 lalu. Ini bisa dijadikan sanggahan untuk pemberi komentar lain yang ingin agar warga Korea Selatan yang melakukan operasi plastik bisa lebih menghargai ciptaan Tuhan.

Seperti komentar Frida juga, banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan operasi plastik di Korea. Salah satunya adalah karena dianggap memiliki wajah buruk sehingga di-bully oleh teman-teman sebayanya. Bahkan, orangtua anak sendiri yang sering mengusulkan operasi plastik itu.

Trent Bax, dalam bukunya yang berjudul Bullying and Violence in South Korea: From Home to School and Beyond, menyebut 64 persen staf HRD mengevaluasi penampilan kandidat saat proses rekrutmen. Mereka lebih menyukai kandidat yang tampan dan cantik karena sejumlah faktor, salah satunya, keyakinan penampilan adalah bagian dari kompetensi seseorang.

4) Hype/Entertainment

yasmine-wildblood-cc04e163bf039144abfab12ed7261bfd.jpgInstagram Yasmine Wildblood

Artikel: 10 Nama Anak Artis Ini Pengucapannya Bikin Lidah Keseleo

Komentar:

Kalau anak-anak saya alhamdulillah namanya nggak ribet. Ayahnya nasionalis, emaknya ogah ruwet. Jadilah Dia Putri Negaraku dan Dio Duta Indonesiaku.  - Widya Arliadinanti-nya Inggo 

Alasan:

Nama anak-anak Widya keren sekali!

5) Hype/Entertainment

gisela-cindy-6d619d3923d7a1f8eb67a404c9f0ede5.jpgInstagram Gisela Cindy

Artikel: Berambut Pendek, 10 Gaya Terkini Gisela Cindy Ini Bikin Pangling

Komentar:

Yang penting yang punya rambut nyaman kayak gitu. Dia mana peduli komentar orang. Yang punya rambut dia kok, yang ada para komentator yang berdebat. Jadinya nambah dosa karena saling mencela. Berkomentarlah yang baik. Saling menghargai. - Uchy Nobuchy 

Alasan:

Self-explanatory. Duh.

6) Life/Relationship

pernikahan-unik-85f94cc852380149a7ba8d8f4ea64633.jpgInstagram Sista Mawli

Artikel: Unik, Orang Indonesia Ini Gelar Pernikahan Tema Game of Thrones!

Komentar:

Gue mau pakai tema Beauty and the Beast. Cari cewek yang cantik, biar jadi Beauty. Nah, gue nggak usah di-makeup soalnya muka gue sudah kayak The Beast. - Evan Ebenheazer  

Alasan:

Komentar Evan membuat tertawa. Tenang saja Evan, orang yang tepat akan menganggap kamu lebih tampan dari Chris Hemsworth kok!

Baca Juga: [COMMENT OF THE WEEK] Netizen Bahas Hapus Tato Gratis Untuk Muslim

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...