
TEXAS, NETRALNEWS.COM – Jantung seorang wanita tiba-tiba mengalami gangguan, setelah kematian anjing peliharaan yang amat disayanginya.
Joanie Simpson, seorang ibu berusia 62 tahun dari Texas, mengalami sakit dada setelah anjingnya yang berusia sembilan tahun, Meha, meninggal pada Mei 2016.
Ketika dia dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan kepadanya bahwa kerusakan yang dia alami setelah kematian Meha hampir membunuhnya. Simpson didiagnosis dengan kardiomiopati Takotsubo berpotensi fatal atau sindrom patah hati.
Studi kasus di New England Journal of Medicine, mencontohkan kerusakan fisik yang sangat disayangkan oleh seseorang setelah kehilangan.
Meha meninggal setelah menderita gagal jantung kongestif. Kematiannya menghancurkan Simpson, yang mengatakan kepada Washington Post bahwa anjing itu seperti anak perempuan baginya.
Suatu hari segera setelah kematian anjingnya, Simpson terbangun dengan sakit punggung dan nyeri di dada, dan dia pergi ke ruang gawat darurat setempat. Dia dibawa ke laboratorium kateterisasi jantung di Hermann Memorial, dan dokter memasukkan sebuah tabung ke jantungnya melalui selangkangannya.
Tabung tersebut diperkirakan dapat digunakan untuk melihat arteri yang tersumbat, tapi sinar-x menunjukkan sesuatu yang berbeda, kata Dr Abhishek Maiti, yang merawat Simpson. "Arteri itu jernih. Itu murni," kata Dr Maiti, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Jumat (20/10/2017).
Mereka memeriksa arteri lain, dan menemukan hasil yang sama. Simpson kemudian didiagnosis dengan kardiomiopati Takotsubo. Kondisi tersebut meniru serangan jantung dan terjadi ketika sejumlah besar hormon menekan jantung. Sensasi tersebut menciptakan kejang, dan sindrom patah hati yang bisa berakibat fatal.
No comments:
Post a Comment