
INDOPOS.CO.ID - Aparatur Pemprov Sumbar merasa ada keanehan dalam setiap melakukan razia tambang liar. Sebab setiap sampai di lokasi yang ditengarai tambang ilegal itu, namun tidak ada terdapat aktivitas mining. Akibatnya petugas pulang dengan tangan hampa. Diduga razia setiap yang digelar itu bocor.
"Sekitar 30 persen dari total razia yang kami gelar bocor. Dan ini hampir terjadi di semua kabupaten yang kami datangi," kata Kepala Dinas Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Pol PP dan Damkar) Sumbar, Zul Aliman seperti yang dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Rabu (11/10).
Dia menduga ada berbagai faktor yang menjadi pemicu bocornya rencana penertiban di kawasan daerah tempat aktivitas tambang ilegal. "Kami tidak menuduh. Tapi, tidak mungkin, informasi internal bocor, tanpa ada petugas yang membocorkan keluar," terangnya.
Ilustrasi (Pixabay.com)
Zul mengklaim anak buahnya yang berjumlah 170 orang untuk jangan sampai bermain. Apalagi sampai membocorkan rencana razia. Jika ketahuan "bermain", bakal ditindak tegas. "Akan saya pecat dan lapor ke Gubernur. Jika memang ternyata benar ada anggota saya yang membocorkan kerahasiaan razia," ucapnya.
Dari data yang diperoleh, mayoritas tambang bergerak di bebatuan dan sirtukil. Kondisi ini menyasar beberapa daerah di Sumbar yang terdapat di 48 titik. Semua lokasi tambang itu terpantau aktif beroperasi.
Masing-masing, 8 titik di Kabupaten Pesisir Selatan, 12 titik di Padangpariaman, 6 titik di kawasan Nagari Aiadingin, Kabupaten Solok. Satu titik di Kota Padang, 2 titik di Kabupaten Sijunjung. Lalu, tiga titik di Kota Pariaman, 1 titik di Pasaman, 2 titik di Solsel, 3 titik di Dharmasraya, dan 6 titik di Pasaman Barat.
Beberapa lokasi yang selalu membuat Dinas Satpol PP-Damkar "kecolongan" antara lain, ketika razia di kawasan Aiadingin, Kabupaten Solok. Saat sampai di lokasi, petugas tidak menemukan aktivitas penambangan, bahkan tak satupun barang bukti yang mendukung. Begitu juga saat razia di Sijunjung, Padangpariaman, Pesisir Selatan dan beberapa daerah lainnya.
"Mesinnya pun tidak kami temukan. Kalau tidak ada yang membocorkan, tentu hal ini tidak akan terjadi. Tapi, kami akan melakukan evaluasi untuk mengantisipasi kebocoran ini," bebernya. (iil/jpg/JPC)
No comments:
Post a Comment