Ahli tarekat Jami'iyyah dukung Jokowi pimpin Indonesia hingga 2024

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menerima Dewan Pimpinan Pusat Jami'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/10). Ketua Dewan Pimpinan Pusat Jami'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh, Edy Susanto menuturkan, kedatangan mereka untuk menyampaikan dukungan kepada Presiden Jokowi.

"Kita sebagai ahli tariqoh mendoakan untuk keselamatan bangsa khususnya para pemimpin negara ini agar supaya menyelesaikan pembangunannya dengan tuntas. Tidak ada gangguan yang aneh-aneh. Syukur-syukur bisa dua periode dan kita berdoa supaya beliau bisa periode kedua," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10).

Terpisah, Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaroh, Ahmad Khoirun Nasihin juga membenarkan bahwa kedatangannya untuk mendukung pemerintah.

"(Kami) Menyampaikan dukungan kepada beliau, Pak Joko Widodo biar sampai nanti bangunannya selesai 2024. Ini Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia itu dukung beliau biar selesai bangunan. Itu saja doa yang disampaikan," jelasnya.

Bangunan yang dimaksud adalah pembangunan infrastruktur. Seperti pembangunan jalan tol, dan sejumlah jalur lain yang bisa mengurai kemacetan Jakarta.

Disinggung soal isu kebangkitan PKI, Ahmad Khoirun mengatakan itu hanya permainan politik. Menurut dia, PKI sudah hengkang dari Indonesia.

"Itu PKI enggak ada Indonesia. Kok enggak ngerti? Itu isu yang dibuat-buat, isu yang dibikin-bikin," ujarnya.

Ahmad Khoirun memastikan selalu siap mendukung program pembangunan mantan Wali Kota Solo itu. Termasuk mendukung Jokowi memimpin Indonesia sampai 2024.

Berikut nama-nama Dewan Pimpinan Pusat Jami'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh yang diterima Jokowi di Istana:

1. Ahmad Khoirun Nasihin Al-Mursyid

2. Edy Susanto

3. Munir Abbas Bukhori

4. Ahmad Rofi'i

5. Saeful Bahri

6. Abdur Rauf

7. Edi Suseno

8. Miftahul Fatah

9. Ali Rahmat

10. Muntaha Nur

11. Bahri Mahfudz

12. Ahmad Tauhid

13. Syarifah Mutmainah

14. Tati Hhartati

15. Priyo Utomo

16. Mukhlash

17. Bambang Gulistyo

18. Abdul Khaliq

19. Mardhon Tsah Zaki

20. Fasih

21. Tauhid

22. Bushiri [noe]

Let's block ads! (Why?)