Sunday, September 3, 2017

Tim Pengabdian Masyarakat USU Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Laporan Wartawan Tribun Medan, Ryan Achdiral Juskal

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara, menggelar Pelatihan Kader Posyandu Lansia Puskesmas Kota Medan di SD Fajar Jalan Amaliun Gg Mujur Kota Matsum, Medan, Minggu (3/9/2017).

Acara ini bertemakan gerakan masyarakat lanjut usia cerdas menggunakan obat.

Anggota Tim Pengabdian Masyarakat USU, Prof dr Aznan Lelo Ph.D Sp.FK yang sekaligus menjadi pembicara mengatakan, melalui data kedokteran penduduk bumi diisi 10 persen oleh lansia, yang rentan dapat penyakit.

Sehingga perlu kiranya mewaspadai penyakit dengan mengetahui cara mengonsumsi obat dengan baik.

Baca: Muncul Masalah Baru e-KTP, Pria Ini Tak Bisa Kredit Mobil Gara-gara NIK Tak Terdaftar

Disampaikannya, berbagai penyakit pada lansia kerap menghampiri, di antaranya, perubahan sistem gula darah, melemahnya otot jantung, paru-paru, ginjal, kanker, rematik, dan gangguan nafas, penyakit kardiovaskuler, mata kabur, dan berbagai penyakit lainnya.

"Banyak penyakit, membuat banyak kandungan obat yang harus masuk. Lansia ini juga latah mengonsumsi obat yang tidak diperlukan. 25 persen dari lansia membeli obat sendiri, dan obat yang dibeli lebih dari satu. Itu pun bukan sekali makan, tetapi berkepanjangan. Maka dari itu, akibatnya timbul efek samping, bahkan ada yang keracunan," ujarnya di sela-sela acara.

Baca: Korban Tewas Akibat Petasan di Stadion Dimakamkan, Air Mata Sang Ibu Terus Mengalir saat Peluk Nisan

Menurut Aznan Lelo, para lansia pada umumnya terlalu takut dan gegabah. Sehingga, ada obat yang tak perlu dikonsumsi malah dikonsumsi. Bahkan, penyakit lansia, suka mencoba obat temannya.

"Menggunakan obat ini gak boleh gegabah, karena manusia bukan mesin. Jadi harus hati-hati. Obat jika tidak digunakan dengan benar, maka akan jadi racun. Pada lansia, harus ada yang menemani untuk mengawasi minum obat. Sebab, pasien lansia sering lupa, sehingga bisa berlebihan mengonsumsi obat," ungkapnya.

Semakin lanjut usia orang, sambungnya, maka dosis obat pun harus dikurangi. Karena lansia tidak boleh menggunakan obat yang tinggi dosisnya, sebab adanya perubahan anatomi fisiologis di dalam tubuh lansia.

Maka dari itu, para lansia harus mencari tahu permasalahan, sakit apa, dan konsultasi dengan dokter. Penggunaan obat harus diketahui, cara mengonsumsi obat harus diketahui, dan dosis obat pun harus yang rendah.

Ditambahkannya, peran keluarga banyak sekali dalam mengawasi para lansia ini. Apabila lansia berobat, maka harus didampingi keluarga.

"Lansia itu, masyarakat yang rentan dengan kejadian yang aneh aneh, keluhan banyak, penyakit banyak, artinya banyak obat yang dikonsumsi beranekaragam. Artinya, harus diketahui, mana penyakit dan mana obat yang pas. Itu harus diketahui dan diawasi keluarga," pungkasnya.(*)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...