RMOL. Penyidik Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya belum berencana memeriksa kejiwaan Aris Wahyudi, pemilik situs nikah siri (nikahsirri.com) setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pornografi melalui media sosial.
"Kalau memang memerlukan ya akan kami lakukan. Kalau tidak ya tidak usah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (25/9).Argo menyampaikan, sejauh ini polisi masih fokus untuk mendalami unsur tindak pidana yang dilakukan Aris terkait bisnis prostusi online berkedok penawaran jodoh dan lelang perawan.
"Yang penting kasusnya dulu," kata dia.
Kepala Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun, Komisaris Besar Roberto Pasaribu menambahkan selama menjalani proses pemeriksaan, belum ditemukan indikasi Aris mengalami gangguan jiwa.
"Sejauh ini memberikan keterangan tidak ada gelagat aneh. Menjawab dengan baik belum ada indikasi gangguan jiwa," kata Roberto.
Sebelumnya, Rani, istri Aris menyebutkan suami sedikit mengalami masalah kejiwaan. Hal itu muncul akibat Aris mengalami kekalahan di Pilkada Banyumas tahun 2008.
"Suami saya agak gila, dari semenjak beliau kalah Pilkada 2008 di Banyumas," ujar Rani, sembari meneteskan air mata di kediamannya di Jalan Manggis, Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi.
Setelah tak terpilih di Pilkada Banyumas, suaminya kerap berperilakilu aneh. "Karena setiap hari saya bareng suami, kesehariannya dia kadang-kadang gila seperti itu, kadang juga normal. Tapi ya mungkin karena kegilaannya tidak terlalu terlihat, baru kelihatannya karena mengeluarkan buku-buku yang kontroversial sama yang terakhir ini nikahsirri.com," ucap Rani.
Masalah kejiwaan Aris, kata Rani, terus berlanjut hingga sampai-sampai membuat buku kontroversial. Diantaranya terkait keinginan bergabung dengan negara adidaya Amerika Serikat. Adapun problematika kejiwaan Aris yang terbaru, menurut Rani, yakni terkait pembuatan situs nikahsirri.com yang menjadi polemik di masyarakat.
"Sampai beliau mengeluarkan buku yang ingin bergabung dengan Amerika, tahun berapa saya lupa. Dia mengeluarkan buku lagi dan atas nama komando kalau nggak salah. Yang terakhir beliau bikin situs nikahsirri.com yang deklarasinya mengundang wartawan semua," kata dia.
Rani pun meminta maaf kepada masyarakat terkait penetapan Aris sebagai tersangka terkait kasus prostitusi melalui pembuatan situs Nikahsirri.com. [rus]
No comments:
Post a Comment