Sunday, September 3, 2017

#KlipingPR Geger, Mahasiswa Baru Gigit Katak Hijau

3 September 1986. Bentuk perploncoan untuk mahasiswa baru masih umum terjadi pada tahun 1980-an. Meski secara formal telah dilarang pemerintah, namun praktik ini tidak benar-benar dihapuskan di kampus. Setiap mahasiswa baru diberikan tugas yang "aneh-aneh" oleh seniornya sebagai bentuk orientasi dan pengenalan kampus (ospek). Tak jarang, aksi kekerasan dan tak penuh kejanggalan muncul dalam ospek tersebut.

Perploncoan mahasiswa baru yang terjadi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang menjadi sorotan nasional saat itu. Semuanya bermula ketika Harian Wawasan di Jawa Tengah memuat foto seorang mahasiswi yang tengah jongkok dengan katak hijau di mulutnya pada akhir Agustus 1986. Foto itu kemudian menyebar dan menjadi viral hingga ditampilkan di halaman depan HU Pikiran Rakyat edisi 2 September 1986.

Saat itu, foto mahasiswi menggigit katak hijau tampil sebagai foto lepas halaman depan. Selain keterangan yang menjelaskan foto itu, tak ada berita pendamping yang memberikan penjelasan lebih detail. Hingga keesokan harinya, 3 September 1986, kemudian muncul tanggapan dan kecaman dari berbagai pihak tentang aksi perplocoan yang dianggap melampaui batas itu.

Ketua Umum MUI KH Hasan Basri mengecam aksi itu. Ia bahkan meminta agar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan segera mengeluarkan aturan yang ttegas tentang batas-batas perploncoan yang saat itu marak dilakukan perguruan tinggi di Indonesia. Ia mengecam aksi perplocoan gigit katak hijau di Semarang itu dan menilainya sebagai bentuk tindakan tak manusiawi. Hasan mengingatkan bahwa tindakan yang dilakukan mahasiswa senior itu merupakan perbuatan sadis dan tidak sopan bila dilihat dari tata krama bangsa Indonesia. Ia bahkan menilainya sebagai perbuatan gila.

Identitas mahasiswi

Di Semarang, kasus yang terjadi saat ospek itu menjadi pembicaraan banyak orang. Meski demikian, di kalangan kampus khususnya Fakultas Kedokteran Undip sendiri terlihat tenang-tenang saja. Tak banyak mahasiswa yang memperbincangkannya.

Rektor Undip saat itu, Prof Dr Mulyono S. Trastotenojo, memberikan keterangan resmi kepada wartawan terkait peristiwa yangterjadi di kampusnya itu. Ia mengaku telah memanggil Dekan dan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran serta Ketua Ospek untuk mengklarifikasi kejadian itu. 

Rektor mengakui bahwa tindakan perplocan menggigit katak hijau itu sebagai tindakan di luar batas. Meskipun demikian, tujuan utama dari tindakan itu adalah agar calon mahasiswa tidak gampang jijik. Ia mengaku tengah melakukan penyelesaian dengan sejumlah pihak di Fakultas Kedokteran agar peristiwa serupa tak terulang.

Identitas mahasiswi Fakultas Kedokteran Undip yang menggigit katak itu kemudian terungkap. Mahasiswi itu bernama Indah Sri Mudjiati (18). Ia adalah lulusan SMA Ungaran. Wartawan PR tak berhasil menemui Indah di kampusnya setelah kejadian itu. Meski demikian, sejumlah teman kampusnya menyatakan bahwa Indah baik-baik saja, tidak sakit setelah menggigit katak hijau itu. Sejumlah seniornya juga meyakinkan bahwa katak itu tidak beracun.***

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...