
Kesedihan dirasakan Johanis Ratu (35), Warga Desa Poopo Selatan, Passi Timur, Bolmong. Pasalnya, sejak satu tahun ini, kaki kirinya mengalami penyakit aneh.
Laporan: Tesi Ngodu, Passi
Awalnya, penyakit yang diderita oleh Johanis Ratu ini sempat heboh di facebook, minggu lalu. Wartawan Radar Bolmong mendatangi di rumahnya di Desa Poopo, Sabtu (16/9) akhir pekan lalu.
Ditemui di rumahnya, Johanis menceritakan jika sakit di kakinya ini akan kambuh hanya dijam-jam tertentu. Setiap pukul 11:00 Wita hingga 13:00 Wita dan 23:00 Wita hingga 01:00 dini hari, Johanis merasakan sakit yang berlebihan dibagian kakinya. Ia sudah berusaha memeriksakan ke Rumah Sakit Monompia, namun sakit yang diderita tak kunjung sembuh.
Penyakit langka yang diderita Johanis ini terjadi sejak tahun lalu. Awalnya, ia merasakan kesakitan di kaki bagian kanan. Namun rasa sakitnya ini tak berlangsung lama. Justru sekitar bulan April lalu, kaki dibagian kirinya terasa panas seperti terbakar, lama-lama betis melepuh hingga berwarna hitam, dagingnya terpisah dari lutut dan tercium bau busuk dari kakinya.
Banyak warga yang mengaitkan penyakit yang dideritanya ini karena gula atau diabetes, namun saat diperiksa di rumah sakit, anak ketiga dari pasangan Alo Ratu (61) dan An Tambayong (54) mengaku jika hasil dari pemeriksaan dokter, tidak ada penyakit yang serius. Kadar gula dalam tubuh Anis masih normal. Hal ini berdasarkan hasil lab dari Rumah Sakit Monompia. "Kami memutuskan untuk keluar rumah sakit karena kaki Anis (sapaan akrab Johanis) semakin melepuh dan tidak ada yang bisa membantu menjaga Anis ketika mau ke WC. Sata di rumah sakit, hanya istri saya saja yang menjaga, mulai dari mengangkat Anis sampai menggantikan pakaiannya. Saya sendiri harus bekerja untuk mendapatkan uang pengobatan Anis," kata Alo Ratu sambil bersedih.
Selain memeriksa ke medis, keluarga juga mencoba menyembuhkan Anis ke penyembuhan alternatif atau makatana. Namun hingga saat ini kondisinya justru semakin memburuk. Anis setiap kemana-mana harus dipapah oleh orang tuanya. "Kondisinya lihat saja (sambil menunjukkan kaki Anis). Anis sekarang sudah tidak bisa berbuat apa-apa, hanya duduk-duduk saja. Kaki Anis sudah hancur pada bagian betis," sambung Alo dengan mata berkaca-kaca.
Iapun mengaku jika selama ini belum ada bantuan yang diterimanya dari pemerintah. "Harapan kami ssemoga ada pihak pemerintah dan medis yang membantu kesembuan anak saya. Kasianilah kami," harapnya.
No comments:
Post a Comment