Sunday, September 24, 2017

Cokelat Rasa Pedas? Hmm, Patut Dicoba

Bagaimana rasanya bila manisnya cokelat dipadu dengan pedasnya cabai? Hmm, pastinya terdengar aneh. Tapi, setelah merasakan produk Cokelat Singhasari milik Ari Puspita Trisusanti ini, dugaan tersebut akan sirna.

Rasa manis khas dari cokelat tetap terasa. Rasa pedas dari campuran cabai justru memberi sensasi yang berbeda dibandingkan cokelat pada umumnya. Bagi Anda yang tidak suka pedas, jangan khawatir karena campuran cabai yang diberikan hanya sedikit. Jadi, tidak terasa pedas sama sekali.

Ide unik untuk produk itu sudah dijalankan Ari sejak dua tahun belakangan. Sebelum menggeluti usahanya, alumnus jurusan Fisika Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini bekerja sebagai desain grafis di salah satu percetakan buku.

"Karena terlalu lama di depan komputer, penglihatan saya menjadi bermasalah. Jadi, saya berusaha cari pekerjaan lain yang lebih sehat," kata Ari saat ditemui  di kediamannya, Jalan Raya Klampok Nomor 81, Singosari, kemarin (23/9).

Cokelat dipilih oleh Ari sebagai bahan dasar produknya. Sebab, menurut dia, makanan bercita rasa khas itu paling luas jangkauan konsumsinya. "Semua kalangan mulai dari anak-anak, orang dewasa, sampai orang tua, suka cokelat," sambungnya. Tidak seperti segmen yang lain, komoditas cokelat relatif lebih mudah dalam hal pemasaran.

Dalam satu minggu, Ari bisa menghabiskan 10 hingga 15 kilogram cokelat batangan untuk memproduksi 500 batang cokelat. Untuk menjaga selera pasar, perempuan kelahiran 13 Januari 1982 ini menyiasatinya dengan strategi khusus. Yakni, dengan menciptakan berbagai jenis varian cokelat. "Total sekarang  sudah ada 33 varian yang saya buat," tambahnya.

Salah satu varian yang paling unik memang cokelat rasa cabai. Jika sebelumnya masyarakat Malang Raya sudah mengenal cokelat dengan campuran tempe, maka Ari memilih berinovasi dengan cokelat cabai.

"Supaya berbeda dengan yang lain, rasanya tetap manis seperti cokelat. Tapi, ada tambahan pedasnya sedikit," jelas dia.

Produk buatannya kini sudah dipasarkan ke beberapa pusat oleh-oleh. Beberapa di antaranya bahkan juga diterbangkan ke Jepang dan Malaysia. Ari mengaku paling banyak kebanjiran pesanan pada momen Hari Raya Idul Fitri. "Biasanya banyak yang pesan dalam bentuk praline (paket cokelat dalam berbagai bentuk)," kata Ari.

Untuk mengerjakan pesanan dalam jumlah besar, biasanya Ari dibantu oleh dua orang pekerja lepas. Soal harga, Cokelat Singhasari buatannya dibanderol mulai dari harga Rp 7 ribu hingga Rp 144 ribu untuk cokelat jenis praline.

Konsumen juga bisa memilih berbagai varian rasa dan isian seperti selai, pasta, kacang, buah-buahan, karamel, cappuccino, green tea, dan masih banyak yang lainnya.

Adapun bagi pembaca yang berminat terhadap bisnis UKM Cokelat Bar & Cokelat Praline Singhasari ini bisa menghubungi Ari Puspita Tri di 081216313580 Jl. Raya Klampok RT 01/RW 01. No. 81, Singosari, Kab.Malang

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...