Banyak negara membanggakan diri karena mampu menyediakan pendidikan reproduksi kepada kaum muda mereka. Di Uganda justru sebaliknya dan pendidikan seks secara komprehensif malah dilarang.
Beberapa kelompok nirlaba (nonprofit) mencoba mengajukan peninjauan terhadap aturan tersebut, karena larangan demikian dipandang menjadi ancaman bagi perkembangan sosial Uganda dan meningkatkan jumlah warga yang terkena HIV/AIDS.
Sekolah, para pendamping, dan organisasi-organisasi non-pemerintah mengalami kesulitan mengajarkan bahan yang oleh mereka dianggap penting bagi masa depan kaum remaja Uganda.
Beberapa orang guru bahkan khawatir akan dianggap melanggar hukum jika menjawab pertanyaan seputar seks yang diajukan oleh para siswa.
Pada 2017, lembaga nirlaba bernama Pusat Hak Azasi Manusia dan Pembangunan mengajukan gugatan hukum untuk memaksa pemerintah agara mengembangkan kebijakan pendidikan sek komprehensif.
Pengadilan Uganda masih harus memutuskan terkait gugatan tersebut.
No comments:
Post a Comment