Friday, August 25, 2017

Tidak Ada Yang Aneh, Tapi Foto Ini Dikecam Dunia, Ternyata Ini Alasannya

SRIPOKU.COM-- Pertemuan dua petinggi di negara berbeda lalu diakhiri dengan berfoto bersama merupakan hal yang biasa.

Namun hal tersebut tidak terjadi pada pertemuan dua pejabat negara ini, mereka malalah menuai banyak kecaman.

Adalah Direktur Jendral Badan Intelijen Rahasia Australia, Nicolas Peter Warner yang ramai dihujat di media sosial.

Ini lantaran ia sedang berfoto bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Manila beberapa waktu lalu.

Baca: Tak Pernah Makan Sejak Lahir, Wanita 25 Tahun Ini Bisa Bertahan Hidup Dengan Ini, Kini Kondisinya

Baca: Berkat Drone, Pria Ini Bisa Berangkat Haji, Begini Ucapan Polos Yang membuatnya Bisa Ke Mekkah

Baca: Beberapa Hal Ini Dapat Melebur Dosa, Namun Kenyataannya Dibenci Oleh Manusia, Begini Menyikapinya

Duterte
Duterte ()

Foto Nicolas Peter Warner menirukan gaya Duterte yang mengepalkan tangannya dengan posisi seperti seorang petinju.

Di media sosial seperti Twitter, banyak yang menyayangkan foto tersebut, karena mereka menganggap Duterte adalah seorang pemimpin yang telah membunuh ribuan orang dan dianggap sebagai pembunuh massal dalam program pemberantasan narkoba di Filipina.

Foto kepalan tangan itu juga pernah digunakan Duterte selama kampanya 2016 lalu sebagai simbol perlawanan terhadap narkoba.

Presiden Roadrogo Duterte danNicolas Peter Warner
Rodrigo Duterte

Warga Australia pun dibuat geram dengan pose foto tersebut, namun pemerintah Australia tidak mau ambil pusing serta mengatakan kalau pose itu dilakukan Warner atas permintaan dari Duterte sendiri.

Karena sebagai tamu, Warner mematuhi permintaan Duterte yang mengajaknya bepose dmikian.

Seperti diketahui, lebih dari 3.500 orang tewas dalam program anti-narkoba yang dicanangkan oleh Duterte.

PIhak kepolisian setempat mengatakan terpaksa mereka ditembak karena berusaha melawan saat hendak ditangkap.

"Australia harus mengutuk keras atas pembunuhan warga tersebut yang dilakukan tanpa melalui proses pengadilan terlebih dahulu" Kata Amnesty Internasional.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...