
Carlo Ancelotti terkena sanksi yang cukup 'aneh' di bidang olahraga. Pasalnya, sang pelatih Bayern Munchen itu dilarang merokok oleh Bayern Munchen selama berada di dalam event yang berkaitan dengan Die Roten. Ancelotti sendiri menerima keputusan tersebut, dan menyatakan hal ini baik untuk kesehatan.
Dunia olahraga dan rokok kadang sulit untuk dihubungkan. Namun untuk beberapa orang, merokok sembari tetap melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sepakbola misalnya, bukanlah hal besar. Dan Carlo Ancelotti adalah salah satu dari sekian orang yang secara jujur mengakui dirinya adalah perokok.
Dalam kesaksiannya pada tahun 2010 lalu, Carlo Ancelotti memberi kesaksian bahwa dirinya mulai merokok justru ketika menjadi pemain profesional. Mantan bintang AS Roma ini melakukannya sejak berusia 25 tahun, demi melawan masa-masa krisis saat mengalami deraan cedera.
Sampai kini, kebiasaan merokok Ancelotti ini tidak hilang. Dan dalam hal ini, Bayern Munchen menegakkan prinsip mereka kepada Don Carlo. Tidak peduli bahwa Ancelotti adalah sosok juru taktik kenamaan yang menghasilkan gelar juara Liga Champion untuk AC Milan dan Real Madrid, Bayern tetap tegas.

Di bawah komando direktur olahraga baru, Hasan Salihamidzic, Bayern Munchen memberikan 'sanksi' melarang Carlo Ancelotti merokok selama berada dalam 'jam kerja' di fasilitas klub Bayern Munchen. Dan hal ini diterima oleh Don Carli.
Katanya dikutip dari Marca, "Ini adalah hal yang baik untuk kesehatan saya. Istri saya senang."
Puas dengan reaksi sang pelatih, Hasan Salihamidzic memuji Ancelotti, dengan menyatakan mantan juru taktik Chelsea dan PSG tersebut mampu menerima aturan baru selayaknya seorang 'profesional sejati'.
Bayern Munchen sendiri memulai musim ini dengan sangat cerah. Meskipun dalam beberapa laga ujicoba meraih hasil minus, Die Roten sukses meraih DFL Super Cup 2017, menang lima gol atas Chemnitzer di DFB Pokal, dan terakhir menggasak Bayer Leverkusen dengan skor 3-1.
No comments:
Post a Comment