Jayapura – Warga di empat kampung di Kabupaten Deiyai, Papua, dibuat resah dengan mewabahnya virus aneh yang menyerang sistem kekebalan anak hingga memakan korban puluhan anak meninggal hanya dalam beberapa hari saja.
Kasus tersebut memaksa Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk turun ke lapangan langsung dan mendata para korban dan melakuka penanganan kesehatan di Deiyai.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai MKes, pihaknya juga baru mengetahui hal ini dari Kadis Kesehatan Kabupaten Deiyai dimana dilaporkan sebanyak 40 orang anak meninggal karena wabah virus ini.
"Kadis Kesehatan Deiyai menyampaikan seperti itu dan tim kaki telanjang sudah ke sana sejak dua hari lalu. Hanya, kami belum tahu persis apakah itu meninggal mendadak atau dalam minggu ini," kata Aloysius saat dihubungi Kamis (13/7/2017).
Empat kampung di Kabupaten Deiyai yang terdampak virus yakni Kampung Digikotu, Piyakemidi, Yiniboda, dan Epanai. Seluruhnya ada di Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai.
Menurut Aloysius, dugaan sementara penyebab kematian dari puluhan anak di Deiyai ini adalah campak. Karena itu, pihaknya akan melakukan penguatan daya tahan tubuh masyarakat, termasuk anak-anak, karena penyakit ini dapat menular melalui media udara dan air.
"Sarampa ini menular lewat udara dan jika kesehatan lingkungan kurang dan daya tahan tubuh buruk, tentu bisa kena," ujar Aloysius.
Aloysius juga menyayangkan kinerja dari Dinas Kesehatan Deiyai yang dinilainya tidak berjalan dengan baik.
"Dinas Kesehatan di Deiyai tidak berjalan baik dan menjadi salah satu dinas tingkat kabupaten yang rapornya merah. Kadang provinsi turun ke situ, namun tidak ada orang dan itu sudah berulang-ulang. Kami sudah beberapa kali ingatkan, namun tetap saja. Untungnya, tim kaki telanjang yang berjumlah 16 orang sudah turun ke lokasi meski kami masih menunggu laporan resminya," katanya.
(samsul arifin – harianindo.com)
No comments:
Post a Comment