Adapun Kepala Dinas Pertanian Banjarnegara, Singgih Haryono, menduga penyakit yang menjangkit tanaman kentang Dieng dipicu anomali cuaca pada tahun ini. Menurut dia, curah hujan tinggi menyebabkan kelembapan naik dan mengakibatkan meningkatnya potensi serangan jamur dan bakteri.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah mendapat laporan mengenai munculnya penyakit tanaman kentang dengan gejala menguning, layu, dan busuk. Menurut dia, gejala itu penyakit itu menunjukkan bahwa tanaman kentang terserang bakteri. Namun untuk memastikan dia akan mengirimkan tim ke lokasi.
"Jadi kalau dengan cuaca ekstrem seperti ini, dengan kelembapan tinggi, obat jamur stadiumnya lebih luas. Karena penyakit kentang itu banyak sekali. Kalau selain gejala-gejala itu (layu, kuning, dan busuk), yang banyak itu yang namanya NSK. Kalau NSK itu tanaman kerdil," ujar Singgih.
Singgih menambahkan, pada Juni atau Juli, banyak petani di Dieng, yang menanam kentang. Sebab, biasanya awal kemarau terjadi pada Juni dan mencapai puncak kemarau antara Agustus atau September. Namun, nyatanya, tahun ini hingga Juli masih terjadi hujan meski intensitasnya fluktuatif.
Singgih mengemukakan pula, serangan penyakit pada tanaman kentang juga dipicu pola tanam kentang tanpa putus. Pasalnya, dalam sebuah hamparan, ada saja petani yang menanam kentang walau bukan pada musim ideal. Itu sebab, siklus penyakit tak pernah putus.
"Jamur juga banyak. Yang jelas jenis penyakitnya semakin banyak. Karena yang menanami kentang di Dieng itu tidak pernah putus, sehingga siklus penyakitnya selalu ada terus," tutur dia.
Dia menyarankan, untuk memutus siklus penyakit kentang, maka secara total petani harus kompak untuk tidak menanam kentang di sebuah hamparan area dalam satu waktu. Jika sudah terserang, maka satu-satunya jalan adalah menyemprot tanaman kentang dengan fungsida dan bakterisida.
"Kalau sudah kadung diserang parah, ya cabut tanamannya, bakar," Singgih memungkasi penjelasan penyakit yang menyerang tanaman kentang di kawasan Kawah Sileri, Pegunungan Dieng.
No comments:
Post a Comment