Tuesday, July 4, 2017

Mode masa kini, semakin jelek semakin diminati

Milan Fashion Week 2016
Milan Fashion Week 2016
© taniavolobueva /Shutterstock

Mungkin, tak sedikit dari Anda yang juga mulai menyadari perubahan tren di dunia mode kini.

Bagus atau jelek memang selera. Namun, setidaknya pada satu titik tertentu siapapun bisa sepaham.

Jika dahulu pakaian-pakaian serba indah jadi incaran, saat ini justru pakaian yang dianggap aneh dan 'jelek' yang jadi pusat perhatian.

Contoh mode yang dianggap jelek tetapi justru sukses menarik perhatian targetnya ialah sepatu Crocs yang dimodifikasi dengan segala bebatuan oleh perancang busana Christopher Kane. Ada pula sandal Prada yang berbahan jelly dan bersol tebal.

Salah satu yang masih segar dalam ingatan ialah Balenciaga, yang baru saja meluncurkan koleksi pakaian bermodel jas kebesaran. Coba dulu, jas kebesaran tentu saja sangat dihindari karena membuat penampilan menjadi lusuh dan kurang rapi.

Fenomena tersebut tengah jadi topik hangat sampai jadi ulasan beberapa media, salah satunya Quartz. Mereka menyebutkan, pakaian cantik dan indah saat ini sedang berada dalam fase "membosankan".

Dalam wawancaranya dengan Elle, perancang Dries Van Noten juga sempat mengungkapkan bahwa dirinya sebagai perancang kini lebih memilih suatu rancangan yang jelek dan tak biasa. Hal tersebut menurutnya lebih menginspirasi dan memiliki sensasi ketimbang pakaian-pakaian cantik.

Misalnya saja saat dirinya tak menyukai warna lila. Saat itulah dirinya akan memutuskan untuk menggunakan jenis warna ungu muda sebagai tren berikutnya.

Sebab menurutnya, saat seseorang tak menyukai sesuatu, itulah saat yang tepat untuk mencari tahu mengapa hal itu tak disukai.

WhoWhatWeardalam salah satu ulasannya mengungkapkan bahwa pakaian jelek justru dianggap bisa memberikan efek baik bagi pemakainya.

Contohnya, jika menginginkan perhatian, mengenakan pakaian yang jelek dan aneh akan membuat Anda jadi pusat perhatian dalam sekejap.

Menjadi pusat perhatian dengan mengambil risiko, mengenakan pakaian yang berbeda dari kebanyakan orang juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Sebabnya, otak sudah menantang diri untuk melakukan hal yang berbeda dan menetapkan gol tertentu. Teori tersebut dinamakanThe Pygmalion Effect.

Karen J. Pine, penulis buku Mind What You Wear: The Psychology of Fashionjuga menyatakan hal serupa. Menurutnya dengan mengenakan pakaian yang dianggap aneh dan tak biasa, Anda akan terbiasa untuk percaya diri, berjalan lebih tegap, bersikap lebih tangguh dan merasa lebih baik.

Dalam buku Ugly: The Aesthetic of Everything pun tertulis, bahwa menara Eiffel pada masa pembuatannya pernah menuai kritik karena dianggap tak cantik dan tak berguna. Kini, menara Eiffel justru jadi salah satu bangunan yang dianggap paling cantik dan romantis di dunia.

Lagipula, selalu ada teori, panduan serta definisi tertentu untuk menentukan tercantik, terbaik atau tren dari masa ke masa. Tetapi, berpenampilan jelek justru unik dan tak pernah lekang oleh waktu.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...