Monday, July 24, 2017

Ilmuwan temukan spesies ikan raksasa

Seekor hoodwinker sunfish di lepas pantai Cile
Seekor hoodwinker sunfish di lepas pantai Cile
© Murdoch University

Besar tapi mampu mengelabui para ilmuwan yang berusaha menemukannya. Itu mengapa ikan yang akhirnya ditemukan ini dijuluki hoodwinker sunfish.

Tim gabungan peneliti Australia dan Jepang telah menemukan spesies baru ikan air asin yang lolos dari catatan taksonomi selama hampir 300 tahun.

Spesies sunfish baru tersebut merupakan yang pertama kali ditemukan dalam 130 tahun terakhir, setelah southern ocean sunfish (Molaramsayi). Uniknya, sunfish ini berbeda dari spesies sunfish lainnya dalam hal genetika maupun penampilan fisik.

Spesies yang sebelumnya tidak dikenal ini kini dipanggil dengan sebutan hoodwinker sunfish, atau Mola tecta untuk nama formalnya. Sebuah nama yang diambil dari bahasa latin "tectus", menggambarkan sifat bersembunyi yang dimiliki ikan tersebut.

Seperti yang dilaporkan National Geographic (20/7), temuan ini merupakan buah hasil penelitian empat tahun seorang mahasiswa Australia. Penelitian Marianne Nyegaard, seorang mahasiswa Ph.D dari Murdoch University di Perth, mencurigai adanya spesies sunfish yang belum ditemukan sebelumnya. Pada akhirnya dia berhasil menemukan spesies baru tersebut ketika meneliti genetika sunfish di samudra Indo-Pasifik.

Dia memulai pencariannya setelah melihat perbedaan genetik pada lebih dari 150 sampel ikan sunfish. Proses ini mengungkapkan empat spesies yang berbeda, termasuk tiga yang diketahui yaitu, Masturus lanceolatus, Mola mola, Mola ramsayi, serta yang lain, yang tidak sesuai dengan ketiganya.

Sebuah kelompok penelitian Jepang pertama kali menemukan bukti genetik dari spesies sunfish yang tidak diketahui di perairan Australia 10 tahun yang lalu. Tapi, keberadaannya masih menjadi misteri karena belum pernah diketahui secara langsung seperti apa bentuknya.

Setelah mencari foto sunfish secara daring, akhirnya dia menemukan apa yang dia cari pada tahun 2014. Para peneliti mengangkut ikan kecil ke kapal dan menemukan apa yang mereka anggap sebagai ikan muda dari spesies yang sesuai dengan apa yang dicari Nyegaard.

Selama periode tiga tahun, ia mengumpulkan data dari 27 spesimen ikan aneh lainnya. Kadang-kadang dia melakukan perjalanan jauh dan mengandalkan kebaikan orang asing untuk mencatat temuan sampel atas ikan-ikan yang terdampar di pantai terpencil.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Nyegaard menambahkan bahwa proses yang harus dilakukannya dan tim untuk mengonfirmasi status spesies baru ini mencakup mempelajari publikasi sejak tahun 1500-an.

"Kami menelusuri kembali langkah-langkah para naturalis awal dan ahli taksonomi untuk memahami bagaimana ikan besar semacam itu bisa menghindari penemuan selama ini. Secara keseluruhan kami merasa sains telah berulang kali ditipu oleh spesies nakal ini, karena itulah kami menamakannya hoodwinker--sosok yang suka mengelabui."

Setelah melakukan pencarian ekstensif untuk membuktikan keberadaan spesies tersebut, temuannya sekarang telah dikonfirmasi.

Nyegaard mendapat pesan tentang sunfish mati yang telah terdampar di tepian Christchurch, Selandia Baru. Saat sampai di lokasi, dia mengidentifikasinya sebagai hoodwinker sunfish.

Tampilannya berbeda dengan sunfish lainnya. Seperti bentuk yang kurang moncong, gundukan aneh di tubuh, dan lebih langsing dari yang lain. Sampel DNA dari hewan yang telah mati itu kemudian dikirim ke ahli lain yang juga mengoonfirmasikannya sebagai hoodwinker sunfish.

Menurut para peneliti, Mola tecta telah terlihat di beberapa tempat termasuk di lepas pantai Tasmania, Afrika Selatan, dan selatan Chile belakangan ini. Hal ini menunjukkan bahwa ia lebih suka tinggal di perairan yang lebih dingin.

Berbicara kepadaTheConversation, Nyegaard mengatakan, "Mengungkap misteri ini bagaikan menyusun puzzle besar. Sunfish adalah hewan yang besar, sebagian besar hidup menyendiri dan cukup sulit dipahami, jadi Anda tidak bisa mencarinya di sembarang laut, menjadikannya sampel, dan mengamatinya begitu saja," tutur Nyeegard.

Sunfish bukan jenis ikan yang sangat langka, tapi sulit untuk mempelajarinya karena mereka hanya tinggal di bagian laut yang tidak tersentuh manusia. "Mereka menyelam ratusan meter untuk memberi makan, dan kemudian naik ke permukaan untuk berjemur di bawah sinar matahari di sisi tubuh mereka, inilah yang menjadi dasar nama mereka," lanjutnya.

Sunfish adalah ikan bertulang sejati terberat di dunia. Spesimen terbesar bisa mencapai tinggi empat meter dan lebar tiga meter, beratnya mencapai dua ton.

Sunfish memiliki perawakan tidak umum layaknya badan yang dipotong sehingga mirip dengan bentuk peluru. Hal ini terjadi karena mereka dilahirkan dengan sirip punggung yang tidak pernah tumbuh. Sebagai gantinya, sirip punggung tersebut terlipat ke dalam tubuhnya.

Nyegaard dan timnya sekarang berencana untuk mencari tahu lebih banyak tentang kebiasaan makan dan pola distribusi Mola tecta dengan bantuan teknologi tag satelit. Menurut Andrew Stewart, manajer koleksi di Te Papa, salah satu lembaga pendidikan yang terlibat, penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa adalah sangat mungkin untuk menemukan hal-hal baru di tempat yang sudah dijelajahi.

Makalah Nyegaard tentang spesies sunfish baru telah dipublikasikan dalamZoologicalJournaloftheLinneanSociety.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...