Thursday, July 20, 2017

Aneh, Usai Ritual Tiga Buaya Antar Jasad Syarifuddin

WARGA Kampung Biatan, Lempake, Berau, Kalimantan timur, kembali di buat ramai. Selasa (18/7/2017) sekitaran jam 18. 20 Wita, salah seseorang warga kampung bernama Syarifuddin diterkam buaya " monster " Sungai Lempake waktu tengah mandi di sekitaran sungai.

Syarifuddin (41), warga Biatan Lempake, Berau, sore mendekati maghrib seperti umumnya mandi di Sungai Lempake. Sore itu, Syarifuddin tidak sendiri, terdapat banyak partnernya yang temani.

Malang tidak bisa tidak diterima, seekor buaya muara ukuran besar, lebih dari 2 mtr. secara cepat menerkam Syarifuddin. Jasad korban diseret masuk kedalam sungai.

" Tempatnya ada didalam air. Nah, cocok ingin naik itulah, dia diterkam buaya, " tutur Andi Resmin, warga setempat yang melihat peristiwa naas itu.

Sesudah diterkam, korban segera diseret ke basic sungai. Lihat keadaan itu, rekanan korban yang ada dilokasi terasa tidak dapat membantu segera memberikan laporan momen itu pada orang-orang sekitaran, serta ke Polsek Talisayan, lewat Polpos Biatan.

rekannya lalu melapor ke petugas. Malam itu kami kerjakan pencarian, " tutur Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid yang di konfirmasi kumparan, Rabu (19/7/2017).

Tetapi percuma pencarian jasad korban pada Selasa malam itu. Sampai pada akhirnya saat pagi barusan warga menyebut seseorang pawang buaya.

Sesudah si pawang lakukan ritual pemanggilan, anehnya jasad korban keluar.
" Ini saya aneh, ada tiga buaya keluar dari dalam sungai, seperti mengawal jasad korban. Jadi jasad korban seperti diantarkan, " papar Faisal.

Sesudah jasad korban 'diantarkan' buaya itu, warga berteriak-teriak. Tidak lama buaya melepas badan korban serta kembali masuk kedalam sungai.

" Itu buaya muara memanglah berada di situ. Serta warga juga umum mandi di situ, jadi sekali lagi sial saja diterkam buaya. Korban Syarifuddin ini sisi rusuk kanannya terkoyak, " papar Faisal.

Sesudah jasad korban keluar, lantas ditarik warga ke tepi sungai serta dibawa ke tempat tinggalnya. Lalu dikerjakan penguburan.

Warga Biatan pernah mengabadikan momen aneh itu lewat video serta di-share di sosial media. Pada akhirnya video buaya mengantarkan jasad korban ini viral.

Bahkan juga Faisal juga memberitahukan bila video itu telah ramai diperbincangkan beberapa orang.

Waktu diketemukan warga, mayat korban tengah diseret buaya. Menurut Iptu Faisal, korban diketemukan waktu warga dengan aparat kepolisian menyisir sekitaran sungai.

" Korban diketemukan telah dalam keadaan wafat, " katanya.

Dalam tampil video, warga meneriaki buaya supaya melepas jenazah korban. Anehnya, buaya itu seakan memahami dengan teriakan warga. Waktu warga memohon supaya jenazah dilepaskan di pinggir sungai.

Untuk menghindar korban yang lain, warga setempat berusaha memburu buaya yang menerkam Syarifuddin. Tetapi sampai sekarang ini, buaya itu belum juga diketemukan.

" Yang perlu korban telah diketemukan, buayanya masih tetap di cari warga dengan pawangnya, " tandas Iptu Faisal.

Edi Akbar awalannya tidak percaya bila momen itu (buaya terkam warga) berlangsung di Berau.

" Orang katakan peristiwanya di Lempake. Saya sangka Lempake di Samarinda, nyatanya berlangsung di Kecamatan Biatan, persisnya di Kampung Biatan Lempake, " katanya selesai tunjukkan video itu pada Tribun.

Sebagian besar netizen yang lihat video itu berasumsi momen aneh, ada unsur mistis di dalamnya. Kenyataannya, orang-orang sekitaran juga berasumsi sekian.

Menurut Jamil, warga Biatan Lempake, sungai di kampungnya begitu tidak sering tampak buaya, terlebih ukuran besar seperti yang keluar dalam video.

Sepanjang beberapa puluh th. tinggal di kampung Biatan, baru kesempatan ini lihat momen ganjil sesuai sama itu.

" Korbannya (Syarifuddin) hilang mulai sejak tempo hari (Selasa 18/7), beritanya diterkam buaya. Yang aneh, buayanya keluar Rabu (19/7) serta mayatnya masih tetap utuh. Bila digigit buaya sebesar itu, harusnya telah habis tubuhnya (korban), " katanya.

Yang lebih aneh sekali lagi, waktu diketemukan warga, buaya itu tampak berusaha 'mengantarkan' jenazah korban, daripada memangsanya. " Dia (buaya) bergerak melawan arus, diteriaki warga agar melepas mayat, jadi disuruh agar diantarkan ke tepi sungai serta buayanya nurut, " jelasnya.

Eet, warga Berau yang lain menceritakan cerita yang sedikit horor. Didapati Tribun di Jalan Iswahyudi, Tanjung Redeb, pada legenda serta mitos, Eet bercerita pantangan yang dikerjakan warga sekitaran Biatan Lempake. Konon, warga dapat mandi di sungai tanpa ada butuh cemas disergap buaya, prasyaratnya tidak bisa mandi telanjang.

" Bila mandi telanjang, tentu dikonsumsi buaya. Bila gunakan pakaian mustahil disergap buaya, " kata Eet menceritakannya dengan percaya. Memanglah dalam video itu, korban tampak telanjang bulat.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...