AMSTERDAM – Ada perlakuan unik yang diberikan pada para tahanan di Belanda. Mereka diberikan kunci sel mereka sendiri sebagai bagian dari rencana rehabilitasi yang memperbolehkan keluar masuk dengan bebas sebelum pukul 9.30 malam.
Para tahanan di Dordrecht, Heerhugowaard, dan Arnhem sekarang memiliki kunci dan layar digital yang dapat mereka gunakan untuk memesan bahan makanan dan membuat janji dengan sipir atau tahanan lainnya.
BERITA REKOMENDASI
Namun, kebijakan ini menimbulkan kemarahan di kalangan para sipir penjara yang mengklaim para tahanan terlalu sedikit mendapat pengawasan dan gagal memberi keadilan bagi para korban kejahatan. Mereka juga khawatir kebebasan itu akan disalahgunakan dan para tahanan akan membuat sebuah sindikat kriminal saat mereka bebas.
"Terlalu sedikit pengawasan. Para tahanan ini dapat melakukan semuanya sendiri, tanpa pengawasan," kata Ketua Dewan Pekerja Penjara Rob Minkes sebagaimana dikutip Independent, Jumat (14/7/2017).
"Risikonya adalah mereka melanjutkan bisnis kriminal mereka karena mereka bisa mengobrol satu sama lain dalam waktu lama dan tanpa gangguan. Kebijakan Ini juga membuat lebih mudah untuk melakukan perdagangan narkoba," tambahnya.
Rob juga mengklaim kebijakan ini diterapkan tanpa melalui penilaian terlebih dahulu terkait dampaknya dan dicurigai akan berujung pada pengurangan jumlah staf penjara. Tetapi, Kementerian kehakiman Belanda tetap mempertahankan skema itu, dengan mengklaim bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk memberi semangat pada narapidana dan memberi mereka lebih banyak tanggung jawab.
Populasi penjara di Belanda yang semakin menurun telah menyebabkan penutupan penjara ditutup di Negeri Kincir Angin. Saat ini jumlah tahanan di Belanda hanya berjumlah 11.600 narapidana dari populasi keseluruhan negara itu yang mencapai 17 juta berdasarkan data Maret 2016. Belanda bahkan harus mengimpor 240 tahanan dari Norwegia untuk membuat penjara mereka tetap penuh.
No comments:
Post a Comment