
BUXTON, NETRALNEWS.COM – Seorang remaja mengklaim bahwa dirinya memiliki gangguan kerap melamun dan dalam keadaan tersebut membuatnya kerap berubah karakter. Karakter yang dimilikinya sebanyak 120 dan saat melamun karakter tersebut memainkan alur cerita dalam pikirannya.
Kate Dranfield (17) dari Buxton, Derbyshire, bisa menghabiskan waktu berjam-jam dalam lamunan. Hal ini juga berdampak pada kehidupan sosialnya, karena tidak bisa berteman di dunia nyata.
Keadaan aneh membuatnya bisa berubah sebanyak tiga karakter dalam sehari. Perubahan karakter ini ternyata dipicu terutama saat dia mengalami lelah ata stres.
Karakter dalam imajinasinya berkisar antara muda hingga tua, perempuan hingga laki-laki, heteroseks hingga transgender dan, anehnya, kebanyakan dari mereka memiliki aksen Amerika. Selama lamunan, Kate menunjukkan ekspresi wajah yang berubah tanpa sadar. Terkadang dia menangis, atau tertawa terbahak-bahak.
Dia juga bisa merasa sakit jika karakternya tidak sehat, menderita malayaptive melamun (MDD), yang telah didiagnosis sendiri. Tapi karena kelainan ini tidak dikenali secara medis, Kate, yang karakternya telah memengaruhinya dalam kehidupan nyata, tidak bisa mendapatkan bantuan untuk gangguan ini.
"Ketika saya jatuh ke dalam sebuah lamunan, seperti memasuki dunia lain yang saya lihat dari orang ketiga. Sulit untuk mengetahui siapa yang berpikir, entah itu aku atau karakternya. Saya tidak dapat mengontrol kapan episode perubahan karakter muncul. Ini benar-benar membuat frustrasi," kata Kate, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (12/7/2017).
Kate menjelaskan, salah satu karakter favoritnya bernama Jess. Jess mengecat rambutnya yang merah dan seperti yang Kate suka. Ada juga karakter Cathryn yang membuat saya menindik hidungnya. Kate bahkan pernah mengikuti kelas akting, pembuatan perhiasan dan penulisan cerita karena karakter dalam benaknya.
Kate pertama kali mulai mengalami lamunan saat berusia enam tahun. Dia mampu mengingat semua nama karakter dan kepribadian masing-masing. Dia mengakui bahwa dia berjuang untuk berteman di dunia nyata karena alur cerita dalam pikirannya sangat rinci.
"Beberapa orang memiliki lamunan yang parah sebagai pelarian dari kehidupan nyata. Yang lainnya menderita karena mereka tidak memiliki kehidupan sosial," kata Kate.
No comments:
Post a Comment