LESMO – Manajer Tim Maverick Vinales, Wilco Zeelenberg, menilai jalannya MotoGP 2017 sangat aneh. Salah satu keanehan yang terjadi menurut Zeelenberg ialah kesuksesan Andrea Dovizioso (Ducati) menang dua kali beruntun (Mugello dan Catalunya).
Ducati memang salah satu tim pabrikan yang cukup punya nama. Namun, semenjak ditinggalkan Casey Stoner di akhir musim 2010, performa pabrikan asal Italia itu menurun drastis.
BERITA REKOMENDASI
Setelah Stoner menang di MotoGP Australia 2010, Ducati butuh enam tahun untuk kembali meraih kemenangan. Hal itu dilakukan Andrea Iannone saat tampil di seri ke-10 MotoGP 2016 yang berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Karena itu, ketika Dovi sanggup menang dua kali beruntun, Zeelenberg takjub. Apalagi, kemenangan di Catalunya dilewati Dovi secara luar biasa. Saat itu, Dovi yang kini berusia 31 tahun unggul 3,5 detik dari Marc Marquez (Repsol Honda) di posisi dua.
Berkat pencapaian apik itu, Dovi kini duduk di posisi tiga klasemen dengan koleksi 123 angka. Ia hanya terpaut 6 poin dari Marquez di puncak klasemen.
"MotoGP 2017 tidak bisa diprediksi. Keberhasilan Dovi menang dua kali beruntun bisa dibilang salah satu keanehan yang terjadi. Ia memang telah 10 tahun tampil di MotoGP, namun mengalahkan Marc Marquez, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales adalah sesuatu yang tidakmudah. Jadi mari kita lihat bagaimana kiprah selanjutnya," kata Zeelenberg mengutip dari Crash, Selasa (11/7/2017).
No comments:
Post a Comment