Saturday, June 3, 2017

Aneh, Terapkan Pembelajaran dengan Bola, Guru TK ini Jadi Juara I Guru Berprestasi

KERJA KERAS: Menok menunjukkan piala yang baru didapatkan, kemarin.

DIAN KRISTIANA

Dua piala berwarna kuning keemasan itu menghiasi ruang tamu rumah di Jalan Bukit Berbunga No. 180, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, kemarin (2/6). Satu piala bertuliskan Peraih Juara I Guru Berprestasi Tingkat Kota Batu Tahun 2017, sementara piala yang lain merupakan gelar juara II tahun 2015 di ajang yang sama.

Beberapa menit kemudian, tampak perempuan berhijab keluar dari ruang 3 x 4 meter sambil membawa sebuah buku dengan tebal sekitar 5 sentimeter. Dia adalah Menok Astutik, guru tidak tetap (GTT) Taman Kanak-Kanak (TK) Mawar Indah sekaligus pemilik dua piala tersebut. "Yang baru saya dapatkan yang tinggi pialanya (sekitar 50 sentimeter)," kata Menok Astutik kepada Jawa Pos Radar Batu sambil mengajak masuk ke ruang tamu.

Perempuan 45 tahun ini punya motivasi sendiri saat mengikuti lomba tersebut. Yaitu, ingin membuktikan bahwa guru GTT tak kalah kreatif dengan guru dengan status pegawai negeri sipil (PNS) dalam mendidik siswa.

Untuk diketahui, Menok sudah 19 tahun mengabdi sebagai guru GTT di sekolahnya, atau sejak 1998. "Saya ingin buktikan bahwa guru GTT juga bisa (berprestasi, Red)," ucap perempuan kelahiran 27 Mei 1972 ini.

Dia mengaku tiap bulan hanya dapat gaji pokok Rp 400 ribu dari yayasan dan Rp 500 ribu dari tunjangan Pemerintah Kota Batu. Baru mulai tahun 2013 lalu dia dapat insentif dari Dinas Pendidikan Kota Batu sebesar Rp 1 juta per bulan.

Hal ini didapatkan setelah dia menjadi peserta diklat terbaik yang diselenggarakan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa Kemendikbud di Bandung tahun 2013 lalu. "Waktu itu ada 90 peserta (dari seluruh Indonesia). Saya wakili Jatim (Provinsi Jawa Timur)," terangnya.

Dia menghentikan ceritanya sejenak, lalu membuka buku setebal 5 sentimeter tadi. Buku itu berjudul Metode Pembelajaran Menggunakan Bola. Buku tersebut merupakan karya Menok yang dipresentasikan dalam ajang pemilihan guru berprestasi tingkat kota. "Ini salah satu poin penting penilaiannya waktu penjurian (lomba guru berprestasi)," ungkap istri Arif Dwi Muryanto ini.

Metode pembelajaran menggunakan bola merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk berhitung. Pada prosesnya, siswa diminta untuk memasukkan bola bernomor tertentu ke keranjang yang juga sudah diberi nomor. Bola yang digunakan adalah bola yang biasanya dipakai dalam wahana mandi bole. "Ini bisa untuk melatih berhitung anak-anak," ujarnya.

Selain itu, metode ini juga memiliki konsep menjodohkan bola dan label di dua keranjang. Siswa akan diminta mengambil bola yang bernomor di satu keranjang. Kemuian, nomor yang tertera di bola tersebut dicocokkan dengan tabel yang tersedia di keranjang yang lain. "Siswa tinggal mengambil bola dan tabel yang sesuai dengan nomor di dua kranjang itu," imbuh perempuan dua anak ini.

Menok menerangkan, inti metode tersebut adalah pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Sebab, dunia anak adalah dunia bermain. "Intinya saya kasih metode bermain, tapi mendidik," ungkapnya.

Ke depan, Menok ingin terus mengembangkan metode pembelajaran untuk siswanya agar pembelajaran anak-anak lebih menyenangkan. Dia juga mengajak semua guru TK se-Kota Batu untuk berinovasi dalam mengajar.

"Saya ingin mengajak semua guru (di Batu) untuk terus berinovasi, biar anak-anak nggak bosen (ikut pembelajaran)," harap perempuan yang menjadi guru sejak 1998 ini. (*/c1/im)

Pewarta: Dian Kristiana
Fotografer: Dian Kristiana
Penyunting: Imam N

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...