
Khairul Anas SEak Tanjung yakin bisa ditelusuri siapa-siapa saja yang bermain (dalam pembuatan KTP palsu bagi nelayan asing asal Filiphina yang mencuri ikan di lautan Indonesia. Dalam kasus ini semua elemen anak bangsa harus bekerja sama dan saling memberikan informasi dan solusi. Dengan demikian penangkapan ikan secara ilegal ini benar-benar bisa teratasi.
"Atau kisah-kisah seperti ini hanya sebuah sinetron karya para pemimpin untuk memberikan angin surga. Saya jadi ragu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti, kalau benar-benar peraturan ditegaskan dengan adil dan tegas, saya rasa tak akan ada lagi pencurian ikan," kata Khairul Anas SEak Tanjung.
Bung Napi melihat begitulah kiranya kebanyakan orang-orang kita, khususnya para kaum birokrat di negeri ini, yang sebagian besar dari mereka tidak perduli akan nasib bangsa ini. Mereka hanya mementingkan dan memikirkan kepentingan perut mereka sendiri. Sampai sekarang hal itu menjadi tradisi bagi para pejabat, aparat, birokrat dan lain sebagainya.
Khususnya yang ada dalam lingkup pemerintahan, dan hal itu masih terus berlangsung yang tanpa kita sadari telah menggerogoti harta negara secara tidak langsung. Ditambah lagi dengan perbuatan dan perlakuan dari sebagian para warga atau para pelaku bisnis, mafia bisnis, dan lain-lain yang selalu bekerja sama dengan instansi pemerintah yang terkait.
Mereka menjual harga diri negeri ini tanpa memikirkan efek yang ditimbulkannya. Dengan ini dihimbau kepada aparat pemerintah yang berkuasa saat ini agar leb�h jeli, akurat, dan lebih serius dalam mengamati segala sesuatunya, serta harus leb�h tegas, berwibawa, dan bermarwah dalam melakukan tindakan yang dianggap perlu.
Muhammad Irfan berpesan agar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti lebih bersabar dan tetaplah semangat dalam menjaga sektor hulu dan hilir kekayaan alam bangsa ini, khususnya yang bersumber dari perikanan laut. Sebab ini bukanlah perkara yang mudah, mengingat luasnya teritorial laut dibanding dengan daratan.
Kondisi inilah yang menjadi jargon pemerintahan �ra ini yaitu dengan poros maritimnya. Bagaimana tidak, hasil yang seharusnya bersumber dari sektor kekayaan laut saja kita sebenarnya sudah bisa memberikan kesejahteraan buat rakyat di segenap negeri ini dan itu pun belum mengikutkan pada sektor yang tertanam yang ada di bawah laut.
Berupa minyak dan gas bumi dan sektor strategis jalur laut untuk segala perniagaan. Namun sangat banyak fenomena yang menyesak di dalam dada. Mengapa dengan kekayaan itu kita masih belum merasakan kesejahteraan yang selayaknya. Jawaban dari itu adalah karena tak lain adalah negara ini masih dijajah kedaulatannya oleh para cukong dan mafia.
Serta termasuk oleh para pengkhianat di berbagai instansi-instansi yang mengakibatkan kita lemah. Yang bukan sebenarnya lemah melainkan dilemahkan karena keserakahan dan pengkhianatan. Mari bersih-bersih bekerja benar dan benar-benar bekerja untuk wujudkan kesejahteraan dan kedaulatan bangsa yang seutuhnya!
No comments:
Post a Comment