
Sidoarjo – Nasib malang dialami oleh Sugeng Sugiharto (40th) warga Porong Sidoarjo akibat ketidak profesionalan anggota SPKT Polsek Porong dalam melayani warganya.
Betapa tidak, Sugeng yang saat itu hendak melaporkan kejadian kecelakaan lalu lintas yang telah menimpa putranya RK (12th) pasca menjadi korban tabrak lari ke Mapolsek Porong, justru malah diarahkan oleh anggota SPKT (sentra pelayanan kepolisian terpadu) polsek Porong ke warung kopi di samping pos lantas Porong.
Kepada deliknews.com, Sugeng menceritakan bahwa saat itu (25/5) dirinya dengan didampingi istrinya berniat untuk mengadu dan melaporkan kejadian laka lantas yang menimpa putranya hingga mengalami cacat fisik dan dirawat di RSUD dr.Soetomo Surabaya ke Polsek Porong Sidoarjo, namun anehnya oleh anggota SPKT Polsek Porong malah diarahkan untuk ke warung disamping pos lantas Porong.
"Saya ingin membuat laporan polisi di Polsek Porong namun oleh anggota yang piket disana, saya justru diarahkan ke sebuah warung kopi dekat pos lantas porong Sidoarjo. Tapi setelah saya mendatangi warung kopi tersebut tidak ada petugas polisi yang berseragam di situ, masak mas mau lapor kecelakaan kok di warung kopi bukan dikantor polisi, kok seperti itu polisi Polsek Porong itu, tidak menghargai masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan." ungkap Sugeng
Saat dikonfirmasi terkait permasalahan yang menimpa Sugeng, petugas piket SPKT Polsek Porong berpangkat Aiptu K menuturkan bahwa dirinya mengaku memang mengarahkan pelapor (Sugeng) ke warung kopi di samping pos lantas Porong.
"Saya tidak bisa menangani masalah tersebut dan saya arahkan kewarung kopi disana yang dekat pos pantau lantas, nanti disitu ada anggota yang mengerti permasalahan yang di alami, tunggu saja diwarung tersebut sampai petugas datang, tunggu saja pokoknya disitu, saya gak tau apa-apa." ucap Aiptu K
Perlu diketahui sebelumnya bahwa RK menjadi korban laka saat dibonceng motor oleh Sugeng dan ditabrak oleh mobil grand Livina bernopol L 1959 BJ, kejadian kecelakaan tersebut terjadi di arteri sebelah timur pada hari Sabtu, (20/05) pukul 10.30 Wib. Dari data yang dihimpun dilokasi diduga pengemudi mobil grand livina adalah seorang dokter yang bertugas di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya.
Karena saat itu Sugeng bingung dan panik akan keselamatan anaknya sehingga belum sempat melaporkan kepada pihak kepolisian. Ironisnya justru pelayanan Mapolsek Polsek Porong terhadap warganya yang ingin mencari bantuan keadilan untuk anaknya RK yang menjadi korban laka lantas malah mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya disaat masyarakat yang membutuhkan pelayanan Polri justru malah diarahkan ke sebuah warung kopi, muncul sebuah pertanyaan terkait hal ini,
"apakah pelayanan kepolisian sudah berpindah ke sebuah warung kopi untuk melayani masyarakatnya"?? . (dn-2)
No comments:
Post a Comment