Friday, April 14, 2017

Keluarga Menilai Ada yang Aneh Pada Kematian Rafli

WARTA KOTA, CAKUNG - Pihak keluarga Rafli Kurnia Darmawan (16), penyandang disabilitas yang meninggal lantaran terseret arus deras di Kanal Banjir Timur (KBT), melihat adanya kejanggalan terhadap kematian Rafli.

Pasalnya jarak antara pinggir kali KBT menuju pinggir jalan dinilai jauh.

Karena itu tidak pernah ada anak-anak yang beranj untuk berenang di pinggir KBT terlebih lagi usai hujan deras yang menyebabkan arus mengalir cukup deras.

"Lihat sendiri kan? Jarak dari atas (Jalan Inspeksi Kanal Timur) ke bawah (pinggir kali KBT) jauh. Gak pernah ada anak-anak berenang disana, kok bisa Rafli malahan berenang disana?" kata Joko Priyanto, paman Rafli, di sekitar rumah duka, Jalan Swadaya 1, Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2017).

Joko menceritakan, berdasarkan keterangan dari 4 orang saksi yang menemani Rafli main di pinggir kali, teman-teman Rafli menyebutkan bahwa ia hanya main-main sendirian.

Ketika ia terseret arus, teman-temannya sempat menolong, namun Rafli tak tertolong.

"Kata mereka Rafli main sendirian, mereka mengawasi di atas, pas keseret sempat ditolong tapi gak selamat," ujarnya.

Joko menyayangkan keputusan teman-teman Rafli yang tak memberitahukan pihak keluarga setelah Rafli terseret arus.

Orang tua Rafli baru mencurigai anak sulungnya tenggelam pada jam 18.00.

"Itu yang saya sesalkan, kenapa teman-temannya gak langsung bilang ke kami. Baru ngaku pas jam 7 malam," ungkap Joko.

Namun Joko mengaku tidak akan menuntut teman-teman Rafli. Ia beserta pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian yang dialami oleh Rafli yang diketahui tuna wicara sejak lahir. (Rangga Baskoro)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...