Kapanlagi.com - 22 Maret lalu, segenap member JKT48, manajemen serta fans, dikejutkan dengan berita kematian manajer operasional mereka, Jiro Inao. Lelaki 48 tahun asal Jepang itu ditemukan tak bernyawa di rumahnya, di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, usai nekat gantung diri.
Duka pun dirasakan para member JKT48 khususnya bagi mereka yang masuk dalam generasi pertama. Melody JKT48 misalnya, ia sama sekali tak menyangka jika Jiro akan pergi secepat ini.
"Kalau dari JKT48 generasi pertama tuh beliau udah kayak bapak sendiri dan udah kayak partner kerja yang baik," tuturnya saat ditemui di JKT48 Theatre, FX Sudirman, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/3).
Tak ada firasat khusus yang menghampiri Melody dan juga Shania JKT48. Hanya saja, di hari itu, Shania merasa teater JKT48 tak seseru biasanya. Ia juga tiba-tiba sedih saat mendengarkan beberapa lagu mellow. Suasana aneh ini membuatnya bertanya-tanya.
"Hari Selasa (21/3), kita ada theatre, kebetulan Tim J yang main. Entah kenapa dari sore aku ngomong ke Kinal dan Melody, 'Kenapa sih hari ini teaternya?' Nggak seseru biasanya aja. Terus pas ada lagu mellow aku rada sedih aja tanpa sebab. Aku ngerasa kenapa ya?," jelas Shania.
Melody pun merasakan hal yang sama dengan Shania. Ia berusaha untuk memompa semangatnya namun gagal. "Kita berusaha semangat tapi nggak bisa," ujarnya.
Lalu, hal yang tak mereka sangka-sangka pun akhirnya terjadi juga. "Dan akhirnya malamnya dapet kabar (kematian). Kaget, sedih," tandas Shania.
Jangan Lewatkan
(kpl/abs/tch)
No comments:
Post a Comment