Wednesday, March 15, 2017

Kerbau di Simeulue Diserang Penyakit Mematikan

HABADAILY.COM  - Dalam dua bulan terakhir warga peternak kerbau di Kabupaten Simeulue diresahkan oleh penyakit aneh yang menyerang kerbau mereka.  Menurut laporan warga, dari 34.201 ekor kerbau yang ada pada 10 kecamatan di sana, sudah ratusan ekor ditemukan tewas. 

Para pemilik ternak telah berupaya mengobati secara tradisional maupun secara medis dengan mendatangkan tim ahli kehewanan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue. Namun upaya tersebut membuahkan hasil sehingga setiap harinya masih ada kerbau yang mati.

Bentuk penyakit yang menyerang kerbau di Simeulue ini, kerbau seperti hilang nafsu makan yang kemudian kondisi fisik menjadi semakin kurus dan lemah, lalu secara perlahan kerbau akan mati.

"Penyakitnya sangat aneh, sebelumnya idak perna terjadi. Awalnya kerbau seperti hilang nafsu makan, lalu badannya semakin kurus, badannya seperti tulang dibalut kulit lalu mati, seperti mati kelaparan," kata Rifon Amin, seorang peternak kerbau di Lugu Sebahak, Kecamatan Teluk Dalam, Simeulue, Rabu (15/03/2017).

Dia mengaku sudah berupaya mengobati ternak kerbaunya yang telah diserang penyakit aneh ‎itu, baik secara tradisional serta dengan mendatangkan tim medis hewan. Upaya lain dari pemilik kerbau, setelah mengetahui kerbaunya positif terserang penyakit langsung menjualnya kepada penampung.

"Yang masih sempat kita jual, harganya juga anjlok sebab berat badannya sudah turun drastis hingga 50 kilogram, biasanya laku Rp 10 juta, hanya laku Rp 1.5 juta", keluh Rifon Amin, pemilik 8 ekor ternak kerbau yang sebagian di antara ternaknya telah mati dan sedang terserang penyakit aneh.

Penyakit yang menyerang kerbau di Simeulue ini dibenarkan Rafuan Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue. "Lebih dari seratusan kasus kematian ternak kerbau milik warga, yang terjadi sejak dua bulan terakhir, dan hasil evaluasi serta diagnosa kita, ternak kerbau diduga terjangkiti penyakitt Defisiesi Nutrisi dan Kekurangan Pakan," katanya,  Rabu (15/03/2017).

Penyakit itu sebut Rafuan, menyerang dan merusak secara serius hingga putus pada bagian usus lambung yang berfungsi untuk mencerna dan memproses makanan, dan hingga saat ini pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue, belum menemukan cara pengobatannya dan tidak ditemukan obat tersebut.

Hasil penyelidikan awal pihaknya, kerbau yang terserang penyakit itu disebabkan setelah mengkonsumsi makanan jenis rumput yang hidup dan tumbuh areal persawahan pertanian yang selama ini pihak petani telah menggunakan obat pestisida sejenis obat racun untuk membunuh rumput sawah.

"Penyakit itu diduga dari makanan jenis rumput yang ada di persawahan, yang selama ini petani menggunakan obat pestisida sebagai racun pembunuh rumput, sehingga 3 atau 5 tahun kemudian dari efek racun itu menimbulkan organik yang mematikan apabila masuk dalam tubuh hewan", tegasnya.

Dia meminta supaya penggunaan obat pestisida racun pembunuh rumput, tidak digunakan serampangan disebabkan setiap penggunaan obat, dipastikan akan ada efeknya di kemudian hari, dan saat ini ternak kerbau yang diserang penyakit aneh yang diduga karena mengkonsumsi rumput yang telah terkontaminasi dengan racun pembunuh rumput.

Tidak tertutup kemungkinan juga dimasa yang akan datang, penyakit aneh lainnya akan menyerang hewan ternak lainnya, termasuk kepada manusia yang ‎telah berintegrasi langsung dengan rumput sawah, yang setiap setiap musim turun kesawah. [jp]
 

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...