Tuesday, March 21, 2017

Apa yang Harus Dilakukan Jika Orang Lain Berpikir Kita 'Aneh'?

Jakarta, Orang dengan skizofrenia kerap berdelusi dan berhalusinasi. Meski merasa diri ini tidak sakit, namun orang lainlah yang akan merasakan keanehan alias berperilaku tidak wajar. Jika sudah begini, sebaiknya membuka diri agar bisa mendapat pengobatan.

Itulah pesan yang disampaikan orang dengan skizofrenia, Yohanes Rasul Iman Basuki Irianto. Dikatakan dia, delusi dan halusinasilah yang membuat orang dengan skizofrenia bersikap aneh. Iman, begitu dia disapa, saat kambuh berdelusi dirinya adalah seorang rasul.

"Kadang ada yang menyangkal dirinya skizofrenia. Karena orang skizofrenia sering dicap sebagai orang gila. Karena merasa sehat, sering ada yang denial kalau skizo," tutur Iman dalam perbincangan dengan detikHealth, Selasa (21/3/2107).

Menurutnya, orang-orang yang disebut 'orang gila' dan berkeliaran di jalanan bisa jadi adalah orang dengan skizofrenia yang tidak ditangani dengan baik. Karena itu, sambungnya, jika orang-orang dekat sudah menilai perbuatan kita ganjil atau aneh, tidak ada salahnya mencoba berkonsultasi ke psikiater.

"Kalau ternyata memang skizofrenia dan harus minum obat ya diminum obatnya. Obat diberikan tergantung parah ringannya. Kalau yang ringan ada yang cuma minum obat selama dua tahun saja. Tapi tetap perlu rutin kontrol ke dokter," imbuh warga Jatibening, Bekasi ini.

Selanjutnya bisa bergabung dengan komunitas orang-orang dengan skizofrenia. Iman sendiri bergabung dengan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) pada sekitar 2007-2008 lalu. Di sana para pasien skizofrenia bisa saling menguatkan dan share pengalaman.

Iman pernah menghentikan sendiri obat-obatnya tanpa berkonsultasi ke dokter. Menurutnya itu adalah kesalahan yang tidak boleh terulang lagi. Apalagi Iman termasuk pengidap skizofrenia kronis dan kambuhan sehingga harus mengonsumsi obat seumur hidup. Rasa bosan minum obat dan merasa baik-baik saja membuatnya memutuskan berhenti minum obat. Gara-gara itu, skizofrenianya kambuh lagi.

"Saya sudah puluhan tahun minum obat itu. Orang-orang ada yang bilang nanti bisa kena ginjal. Tapi kan saya minum obat biar nggak kambuh. Kalau soal nyawa saya, saya serahkan ke Yang Kuasa. Tapi saya antisipasi dengan minum air putih kalau bangun tidur," tutur pria kelahiran 1965 ini.

Baca juga: Begini Rasanya Hidup dengan Skizofrenia

Lalu bagaimana saran Iman pada orang yang diketahui skizofrenia namun menyangkal sehingga tidak mau berobat? "Beberapa kasus ada yang dirawat paksa, karena kan demi kebaikan dia. Tapi khawatirnya nanti dia jadi dendam ya. Mungkin orang terdekat atau yang dia segani bisa mengajak bicara dan membujuk ke dokter," saran anak ke-5 dari 7 bersaudara ini.

Menurut Iman, orang dengan skizofrenia bukanlah hilang ingatan. Mereka tahu apa yang dilakukan, hanya saja tidak terkontrol. Itu makanya perlu berkonsultasi ke psikiater dan minum obat yang diresepkan. Keluarga dan lingkungan juga perlu memberi dukungan agar yang bersangkutan tidak terus-menerus dalam fase denial sehingga pengobatan tidak maksimal.

Iman sendiri sekarang sudah lebih terkontrol. Pada 2013 lalu bahkan dia menikah. Kala itu kepada perempuan pujaan hatinya, Iman mengaku punya penyakit yang bisa membuat perempuan meninggalkannya begitu tahu penyakit itu.

"Dia pikir saya punya penyakit kelamin. Waktu saya bilang skizofrenia, dan ternyata dia mau menerima. Bahkan dia sekarang jadi relawan juga di KPSI," kata Iman.

Jika Iman tampak gelisah, istrinya selalu mengingatkan apakah dia sudah minum obat atau belum. Sementara itu setelah menjajal sejumlah pekerjaan, saat ini Iman memilih menjalankan usaha toko kelontongnya di rumah.

Baca juga: Mengaku Tuhan, Antara Ajaran Sesat dan Penyakit Kejiwaan(vit/up)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...