Uni Eropa
Pada November 2016, Parlemen Eropa mengesahkan resolusi untuk membekukan pembicaraan keanggotaan dengan Turki sampai negara itu "menghentikan penindasan."
ANKARA, Jaringnews.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menggelar referendum seperti Brexit untuk menentukan apakah negaranya akan meneruskan proses keanggotaan Uni Eropa setelah referendum undang-undang dasar pada 16 April.
Erdogan menegaskan Turki kemungkinan akan meninjau hubungannya dengan Uni Eropa setelah referendum 16 April menyangkut perubahan UUD.
"Apa pun yang diputuskan bangsa kami, kami akan mematuhinya," kata Erdogan.
Ia menyatakan bahwa akan ada "referendum seperti Brexit menyangkut perundingan (soal keanggotaan Turki di Uni Eropa)."
Turki pada 1987 mengajukan permohonan untuk menjadi anggota Uni Eropa dan perundingan soal keanggotaan dimulai pada 2005.
Namun, pembicaraan itu mengalami kebuntuan pada 2007 karena sikap Turki terkait masalah Siprus.
Pada November 2016, Parlemen Eropa mengesahkan resolusi untuk membekukan pembicaraan keanggotaan dengan Turki sampai negara itu "menghentikan penindasan."
Pembekuan ditujukan untuk mencabut "langkah-langkah penindasan yang tidak proporsional" di Turki di bawah status darurat.
( Deb / Deb )
No comments:
Post a Comment