RMOL. Isu sektarian ataupun isu SARA yang dianggap sebagai ongkos politik paling murah akan terus digunakan oleh elit politik dan pihak-pihak lain sampai pemilu presiden 2019.
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris saat diskusi dan launching aplikasi RameID di bilangan Menteng, Jakarta, Sabtu (11/2)."Isu SARA dan momen Ahok yang di Pulau Seribu akan terus digunakan, termasuk Pilkada 2018 di Jawa Barat bahkan sampai Pilpres 2019," kata Haris.
Momen gerakan Aksi Damai 212 sebagai gerakan kebangkitan Islam pun menurut Haris akan terus digunakan. Haris pun berharap agar civil society mampu menjaga akal sehat agar masa depan demokrasi Indonesia bisa selamat.
"Civil society harus jaga akal sehat. Jangan lagi kasih panggung sama yang aneh-aneh. Kebodohan elit politik harus diminalisir. civil society yang mampu jaga kepentingan kolektif bangsa kita," demikian Haris. [rus]
No comments:
Post a Comment