Thursday, February 23, 2017

Pembuat Nasi Bungkus itu Mengaku Sebelumnya Dapat Mimpi yang Aneh

PROKAL.CO, Chandra (34) warga jalan A Yani km 7 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar, langsung syok begitu mengatahui sejumlah pria yang mengetuk pintunya adalah aparat kepolisian.

Ia tak menyangka kalau nasi bungkus dagangannya berujung petaka membuat sejumlah jemaah pengajian keracunan.

Ketika ditemui ia berada diruang penyidik, terlihat wajahnya pucat. Ia hanya mengenakan celana jeans kaos dan memakai jaket.

"Jujur saya langsung tak karuan rasa ketika polisi menjelaskan semua kejadian yang melibatkan saya. Istri saya juga syok," ucapnya dengan wajah pucat.

Menurutnya semua masakan seperti biasa ia mengolahnya, dari pembelian bumbu serta bahan lain ditempat yang sama.

"Lauknya saya masak Senin sore dan sore serta pagi Selasa sebelum diantar saya makan dua kali bahkan tetangga ada saya beri beberapa bungkus," ucapnya.

Menurutnya usaha nasi bungkus yang digelutinya tersebut baru berjalan satu tahun. Pemasarannya ke daerah Banjarbaru. Gara-gara kejadian ini, sebuah kedai Sea Food yang rencananya akan dibuka terpaksa ditundanya.

"Kejadian ini membuat usaha saya hancur, orang tidak akan percaya dan membeli dagangan saya lagi. Saya akan berhenti sementara untuk berdagang. Tapi saya yakin ini cobaan bagi saya , saya yakin ada hikmahnya dibalik ini," tukasnya.

Chandra menceritakan ada firasat sebelum kejadian ini, dua hari sebelum membuatkan masakan pesanan kakaknya tersebut, ia mendapatkan mimpi yang membuatnya kepikiran.

"Malam Senin saya dapat mimpi panci yang biasa tempat saya memasak tiba-tiba tumpah bersama isinya, waktu itu sekitar dini hari. Saya langsung terbangun dan termenung menanyakan apa pertandanya dan ternyata musibah ini," tuturnya lirih.

Paska peristiwa keracunan massal yang menimpa jemaah pengajian, Tim Biddokes Polda Kalsel, langsung mengambil tindakan.

Rabu (22/2) pagi Tim Biddokkes Polda Kalsel melaksanakan kegiatan Penanganan dan pendataan korban kasus keracunan dan mendatangi semua semua rumah sakit dimana para korban dirawat.

Kabiddokkes Polda Kalsel Kabid Dokkes AKBP dr Erwin Zainul Hakim didampingi Paur Doksik Ipda Supriadi mengatakan langkah awal mereka lebih dulu melakukan pengambilan sampel makanan yang dikonsumsi.

"Sample yang kami ambil Nasi kuning Ikan Haruan, ikan Telor dan Ayam, dan nasi putih ikan telor)," kata Erwin.

Selain itu lanjutnya untuk sampel makanan lain juga diambil ditempat pembuatan bahan makanan .

"Sejumlah sample diserahkan ke Balai Pom dan Lab Provinsi Kalsel guna penguraian dan tinggal menunggu hasilnya," jelas Erwin.(lan/by/ran)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...