Ager-ager Janin dalam Pameran Makan Mayit
WinNetNews.com - Seni yang baik merupakan seni yang berangkat dari pertanyaan dan kegelisahan sang pembuat. Dalam dunia seni rupa Indonesia, tidak ada seniman yang terobsesi pada horor-horor ganjil melebihi Tontey. Natasha Gabriella Tontey, dalam lima tahun belakangan ini namanya semakin sering terdengar ramai di berbagai pameran dan proyek kolaborasi.
Namun apa jadinya kalau kegelisahan tersebut disuarakan dalam bentuk seni yang kontroversial? Bukan pujian yang didapat malah cacian yang diterima. Setidaknya hal itu yang dialami oleh Tontey yang tengah viral diperbincangkan ini. Menyajikan deretan karya terbarunya, Little Shop of Horrors, kini Tontey yang sudah lama tinggal di Yogyakarta dan Jakarta itu meramaikan Footurama, Como Park, Kemang Timur.
Acara tersebut dikenal dengan "Makan Mayit", begitu seniman ini menyebutnya, jadi sorotan publik setelah Keenan Pearce mengunggah sebuah video dalam Instagram stories. Dalam video tersebut, Keenan terlihat memainkan jelly berwarna merah dan berbentuk janin bayi. Rupanya hidangan tersebut ditemukan dalam acara Makan Mayit yang diadakan di Kemang Timur Jakarta, Sabtu (25/02) lalu.
Penampilan menu-menu itu memang bisa bikin bergidik, sebut saja puding berbentuk bayi, makanan yang disajikan di dalam boneka berbentuk bayi, atau makanan berbentuk otak. Lalu, proyek ini jadi viral (diduga gara-gara di-post oleh akun Instagram Lambe Turah) dan menuai kontroversi. Acara ini kemudian mendapatkan banyak perhatian publik karena merasa tindakan menyantap hidangan berbentuk janin bayi atau piring berupa boneka bayi yang dilubangi kemudian diisi makanan tersebut merupakan bentuk antipati dan menyinggung beberapa Ibu yang telah mengalami keguguran.
No comments:
Post a Comment