Monday, February 13, 2017

Liverpool Yang Aneh

Edisi 13-02-2017

Liverpool Yang Aneh


LIVERPOOL – Menyebut Sadio Mane sebagai bintang lapangan Liverpool saat mengempaskan Tottenham Hotspur dua gol tanpa balas di Stadion Anfield, Minggu (12/2), sebenarnya tidak berlebihan.

Tapi, jika mencermati perjalanan musim ini, semua harus sepakat jika pasukan Juergen Klopp, inilah salah satu keanahen Liverpool, musim ini.Aneh, karena mereka biasa menjinakkan tim besar, tapi kesulitan melawan rival yang lebih kecil. Menjamu Tottenham, Mane menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol pada menit ke-16 dan 18.

Gol yang membuat tim berjuluk The Reds tersebut merasakan kemenangan pertama di Liga Primer pada 2017. Sepanjang 2017, Jordan Henderson dkk terpuruk dengan tiga kali imbang dan dua kali kalah. Mereka imbang 2-2 kontra Sunderland, Senin (2/1), 1-1 melawan Manchester United (MU), Minggu (15/1), serta 1-1 menghadapi Chelsea, Selasa (31/1).

Pada dua laga lainnya, Liverpool takluk 2-3 dari Swansea City, Sabtu (21/1), dan 0-2 dari Hull City, Sabtu (4/2). Entah kebetulan atau tidak, merosotnya performa The Reds terjadi ketika Mane memperkuat Senegal di Piala Afrika bulan lalu. "Tim mana pun di dunia tentu sangat merindukan Mane pada Januari lalu.

Anda membutuhkan seseorang yang mencetak gol di akhir pergerakan. Mane begitu fantastis dan bisa saja mencetak tiga gol," kata Klopp, dikutip Soccerway. Tapi, benarkan faktor Mane? Tunggu dulu. Sebenarnya, jika melihat rekor Liverpool menghadapi tim di peringkat 6 besar, kemenangan atas Tottenham tak terlalu mengejutkan.

Pertama, di dua laga sebelumnya, The Redstak pernah kalah dari Tottenham di semua ajang. Kedua, sepanjang musim ini Henderson dkk belum pernah kalah saat berhadapan anggota big sixklasemen sementara. Liverpool mengalahkan Arsenal 4-3 di awal musim, Chelsea (2-1), Manchester City (2-1), Tottenham di Piala Liga (2-1), dua kali imbang melawan Manchester United (0-0, 1-1), dan Tottenham (1-1) pada ajang Liga Primer.

Anehnya, saat mereka superior melawan tim papan atas, The Reds tak berdaya menghadapi tim biasa saja. Hull City, Wolverhampton, Southampton, Bournemouth adalah deret tim yang membuat Liverpool bersiap menghapus ambisi menjadi juara Liga Primer musim ini. "Saya tidak terlalu tertarik membicarakan bagaimana peluang kami menjuarai Liga Primer musim ini," tuturnya.

Kemenangan atas Tottenham mendongkrak Liverpool ke peringkat 4 klasemen sementara Liga Primer dengan 49 poin. The Redsmemiliki poin yang sama dengan Manchester City (Man City) dan hanya berjarak satu poin dengan MU. Meski enggan lempar handuk, mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut memilih fokus mempertahankan konsistensi timnya sehingga dapat meraih hasil bagus di setiap laga.

Terdekat, Liverpool akan bertandang ke King Power Stadium, markas Leicester City, Senin (27/2). "Satu-satunya cara memenangkan sesuatu adalah dengan memenangkan pertandingan. Kami tidak lantas menggila dengan kemenangan pertama yang kami raih tahun ini. Kami harus melangkah pelan-pelan," kata Klopp. Di kubu lawan, Tottenham yang menduduki peringkat 2 gagal mempersempit jarak dengan Chelsea.

Hasil buruk di Anfield sekaligus mengakhiri rentetan tak terkalahkan The Lilywhitespada 11 laga sebelumnya di semua kompetisi. Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino tak mengelak jika timnya tampil biasa saja.

Dia mengatakan peluang Tottenham bersaing merebut gelar menjadi tambah berat. Jika Chelsea berhasil unggul 12 poin, ini akan sangat berbahaya untuk persaingan musim ini. "Kami seperti kehilangan gairah untuk memenangkan pertandingan," tandasnya.

alimansyah

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...