
TRIBUNJOGJA.COM - Sudah 44 tahun lamanya, rantai membelenggu kaki pria tua di Tulungagung, Jawa Timur ini.
Ia mengalami gangguan jiwa dan sering mengamuk, sehingga keluarga memutuskan untuk memasung pria tersebut.
Kondisi memprihatinkan Supardi alias Adi (66), diceritakan oleh netizen Arif Witanto di akun Facebooknya, Kamis (16/2/2017).
Menurut postingan tersebut, warga Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur ini adalah sosok yang disegani pada tahun 1960-an.
Ia bahkan disebut-sebut sebagai orang yang berpengaruh di salah satu peristiwa penting yang pernah tercatat di sejarah negeri ini.
Namun, semuanya berubah setelah ia merantau ke Palembang bersama beberapa teman satu desanya.
Tujuh tahun hidup di sana, Adi dan teman-temannya membabat hutan untuk dijadikan perkebunan kopi.
Bukannya menuai sukses, tetapi keanehan justru muncul pada pria berperawakan gagah dan tinggi itu.
Awalnya ia mengeluh bila bulan selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Itu menyebabkan ia gelisah dan mondar-mandir tak jelas.
"Pada saat bersamaan malaria tropis menyerang. Selain Adi, dua orang rekannya yang ikut membabat hutan juga menderita penyakit yang sama. Satu orang meninggal dunia dan satu orang lainya tidak diketahui rimbanya. Namun sebelum hilang, warga Desa Podorejo ini juga dianggap tidak waras," ungkap Aris.
No comments:
Post a Comment